Uni Eropa Incar Tambahan Pasokan 1,8 Miliar Dosis Vaksin Covid-19

ANTARA FOTO/REUTERS/Stephanie Lecocq/Pool /AWW/sa.
Wakil Presiden Komisi Eropa Valdis Dombrovskis berbicara pada konferensi pers tentang transparansi ekspor dan mekanisme otorii vaksin COVID-19 di Komisi Eropa di Brussels, Belgia, Rabu (24/3/2021).
Penulis: Safrezi Fitra
10/4/2021, 17.40 WIB

Uni Eropa tengah mengupayakan tambahan pasokan vaksin Covid-19 sebanyak 1,8 miliar dosis untuk 2022 dan 2023. Saat ini Komisi Eropa mendorong agar Pemerintah Uni Eropa melakukan pembicaraan dengan produsen vaksin, yakni Pfizer dan BioNTech.

Mengutip Reuters, Pejabat Uni Eropa yang meminta identitasnya dirahasiakan, mengungkapkan eksekutif EU telah memutuskan untuk mendekati Pfizer-BioNTech. Pemerintah Uni Eropa pun menyatakan mendukung rencana tersebut, kendati belum adanya persetujuan yang pasti.

Bahkan, harian Jerman Die Welt melansir Komisi Eropa telah menandatangani kontrak pembelian hingga 1,8 miliar dosis vaksin. Namun, laporan itu tidak menyebutkan dengan perusahaan mana kontrak itu ditandatangani.

Juru bicara Komisi Eropa membenarkan rencana pembelian dosis tambahan tersebut. Sebagian dosis yang akan dibeli tersebut masih opsional.

Dia juga mengonfirmasi eksekutif Uni Eropa telah mengidentifikasi satu pemasok, produsen vaksin mRNA. Namun, dia menolak mengomentari tentang perusahaan mana yang akan didekati untuk menegosiasikan kontrak. Sementara Juru Bicara Pfizer mengatakan pihak perusahaan belum bisa berkomentar.

Pfizer-BioNTech dan Moderna telah memasok vaksin mRNA ke Uni Eropa sementara perusahaan bioteknologi Jerman CureVac sedang mengupayakan persetujuan EU untuk vaksin mRNA buatannya. Vaksin-vaksin itu nantinya akan dikirim berdasarkan jadwal bulanan dan dengan klausul kewajiban pemasok mengirimnya, kata pejabat EU.

Halaman:
Reporter: Antara