Bursa mata uang kripto terbesar di Turki, Thodex, mengalami masalah keuangan yang membuat mereka kesulitan beroperasi. Ratusan ribu investor dengan total dana publik US$ 2 miliar atau sekitar Rp 29 triliun khawatir kehilangan uangnya.
Aparat hukum Turki masih mencari pendiri Thodex yang melarikan diri dari negara tersebut. Chief Executive Officer Thodex Faruk Fatih Ozer (27) memberikan pernyataan dari tempat yang tak diketahui berjanji untuk mengembalikan dana investor.
Pemerintah Turki kini telah memblokir rekening perusahaan Thodex dan polisi menggerebek kantor pusatnya di Istanbul. Surat kabar Haberturk menyebutkan pengacara para korban mengatakan uang yang diinvestasikan oleh sekitar 390 ribu pengguna aktif telah menjadi "tidak bisa diambil kembali".
Bedirhan Oguz Basibuyuk, pengacara Thodex, mengatakan kepada Bloomberg bahwa dia tidak tahu di mana Ozer berada, tetapi memastikan tidak berada di Turki. Kantor Berita Demiroren melaporkan bahwa dia melarikan diri ke Albania pada Selasa lalu.
Seorang pejabat senior di kantor Presiden Recep Tayyip Erdogan menyerukan perlunya segera pengaturan atau regulasi di bursa uang kripto. "Turki niscaya akan melaksanakan peraturan yang sejalan dengan ekonominya, tetapi juga dengan mengikuti perkembangan global, ” kata Cemil Ertem, penasihat ekonomi senior untuk Erdogan, kepada Bloomberg, Rabu (22/4).
Banyak investor Turki yang berbondong-bondong berinvestasi di Thodex demi melindungi tabungan mereka dari inflasi yang melonjak dan mata uang Lira yang tidak stabil. Inflasi di Turki mencapai 16,2% di bulan Maret, lebih dari tiga kali lipat dari target bank sentral sebesar 5%. Adapun Lira Turki melemah 10% terhadap dolar tahun ini.
Pemerintah Turki berupaya menstabilkan mata uang dan inflasi dengan menghabiskan cadangan devisa hingga US$ 165 miliar selama dua tahun terakhir. Namun, Erdogan mengatakan langkah tersebut sia-sia untuk menopang mata uang nasional.
Kekhawatiran berkurangnya cadangan devisa negara ini pula yang memicu kekhawatiran makin melemahnya Lira dan simpanan dolar, dan mendorong penabung menarik uang dan mencari investasi alternatif.
Situasi ini pun dimanfaatkan Thodex dan penjual uang kripto lainnya. Thodex berusaha menarik investor dengan menawarkan jutaan Dogecoin gratis kepada pendaftar baru. Situs webnya mengatakan 4 juta koin telah didistribusikan, meskipun banyak orang mengeluh bahwa mereka tidak pernah menerimanya.
Pada Jumat pekan lalu, volume perdagangan di pasar kripto Turki naik tiga kali lipat menjadi lebih dari US$ 1,2 miliar dari minggu sebelumnya. Adapun volume perdagangan harian rata-rata di bursa saham Turki sekitar US$ 3,1 miliar.
Dalam survei Statista, masyarakat sejumlah negara di dunia mulai memiliki atau menggunakan mata uang kripto. Dari 74 negara, Nigeria merupakan negara dengan intensitas penggunaan mata uang kripto tertinggi di dunia. Adapun masyarakat Turki di posisi ke empat, berikut grafik Databoks: