Malaysia Lockdown Mulai Hari Ini, Mal Tutup, 17 Sektor Bisa Beroperasi

ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng/hp/dj
Petugas wanita menyemprotkan desinfektan di pasar, yang ditutup saat pengendalian pergerakan untuk menghambat penularan virus corona (COVID-19), di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (24/3/2020).
Penulis: Desy Setyowati
1/6/2021, 10.12 WIB

Pemerintah Malaysia menerapkan karantina wilayah atau lockdown total selama dua pekan mulai hari ini (1/6). Seluruh mal tutup, sementara 17 sektor esensial bisa beroperasi selama periode ini.

Sektor yang dimaksud termasuk kesehatan, telekomunikasi dan media, makanan dan minuman, utilitas, serta perbankan.

Pemerintah juga mengizinkan perusahaan di bawah 12 sektor manufaktur untuk terus beroperasi, seperti manufaktur makanan dan minuman, alat kesehatan, tekstil untuk memproduksi alat pelindung diri, serta minyak dan gas (migas). Namun, kapasitas operasional dibatasi 60%.

"Kami berharap sektor manufaktur akan mengikuti perintah pemerintah, karena kami telah memberikan syarat bahwa hanya 60% yang bisa bekerja,” kata Menteri Keamanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob saat konferensi pers, dikutip dari Channel News Asia, Senin (31/5).

Ia mengatakan bahwa karyawan bisa melapor ke kementerian sumber daya manusia dan polisi, jika perusahaan memaksa pegawai bekerja melebihi kapasitas 60%.

Dia juga menyampaikan, pusat perbelanjaan harus ditutup, kecuali supermarket dan tempat yang menjual makanan dan minuman serta kebutuhan dasar.

Selain itu, hanya dua orang dari setiap rumah tangga yang diizinkan keluar untuk membeli kebutuhan pokok atau untuk layanan medis. Ini dengan jarak dibatasi 10 kilometer (km).

"Sektor jasa terkait manufaktur dan manufaktur yang diizinkan beroperasi untuk memastikan gangguan pada rantai pasokan suku cadang penting, komponen, dan produk jadi, minimal," kata Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional dalam keterangan.

Kementerian menyampaikan, manufaktur diperbolehkan beroperasi untuk mendukung kelangsungan operasi infrastruktur kritis dan garda depan seperti keamanan, sistem perawatan kesehatan, informasi dan komunikasi. Selain itu, untuk memastikan pasokan kebutuhan dasar yang memadai bagi masyarakat.

Sedangkan lockdown total diterapkan karena kasus Covid-19 di Malaysia terus melonjak. Kenaikan kasusnya menyentuh rekor 9.020 per hari pada Sabtu (29/5). Lalu, bertambah 6.999 pada Minggu (30/5).

Saat ini, total kasus positif virus corona di negeri jiran itu lebih dari 560 ribu.

Pemerintah Malaysia meyakinkan warga bahwa stok makanan cukup untuk bertahan selama fase pertama lockdown total. Namun, ada laporan antrean orang berbondong-bondong membeli kebutuhan dan barang untuk mengantisipasi karantina wilayah.