Ekonomi AS Menggeliat, Klaim Pengangguran Terendah Sejak Pandemi

ANTARA FOTO/REUTERS/Andrew Kelly/hp/dj
Ilustrasi. Klaim awal untuk tunjangan pengangguran di AS turun 20 ribu menjadi 385 ribu untuk pekan yang berakhir 29 Mei.
Penulis: Agustiyanti
4/6/2021, 14.47 WIB

Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun di bawah 400 ribu pada pekan lalu, pertama kalinya sejak pandemi COVID-19 berlangsung. Data ini menujukkan kondisi pasar tenaga kerja AS yang lebih kuat.

Data lain yang baru-baru ini dirilis juga menunjukkan gaji karyawan swasta meningkat paling banyak dalam sebelas bulan terakhir pada Mei, didorong oleh permintaan yang kuat di tengah pembukaan kembali ekonomi dengan cepat. Data mendukung ekspektasi bahwa pertumbuhan pekerjaan lebih cepat bulan lalu, meskipun kekurangan pekerja dan bahan baku terus membayangi pemulihan pasar tenaga kerja.

"Pembukaan kembali ekonomi terus berlanjut dan seharusnya positif untuk pertumbuhan lapangan kerja," kata Rubeela Farooqi, kepala ekonom AS di High Frequency Economics di White Plains, New York, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (3/6).

Klaim awal untuk tunjangan pengangguran di AS turun 20 ribu menjadi 385 ribu untuk pekan yang berakhir 29 Mei. Angka ini merupakan yang terendah sejak pertengahan Maret 2020. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan 390 ribu aplikasi pada minggu terakhir bulan lalu.

Penurunan klaim mingguan kelima berturut-turut dipimpin oleh Texas dan Florida. Pandemi mereda karena vaksinasi, memungkinkan pihak berwenang untuk mencabut pembatasan bisnis dan mempercepat pembukaan kembali ekonomi. Kondisi ini menyebabkan lonjakan permintaan yang mendorong kendala pasokan.

Meskipun klaim pengangguran masih jauh di atas 200 ribu hingga 250 ribu yang selama ini dikaitkan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang sehat, klaim tersebut telah turun dari rekor 6,149 juta pada awal April 2020.

Angka klaim pengangguran masih berpotensi turun lebih jauh karena gubernur di 25 negara bagian, termasuk Florida dan Texas memotong program pengangguran yang didanai oleh pemerintah federal mulai Sabtu depan.

Negara-negara bagian ini menyumbang lebih dari 40% tenaga kerja AS. Sekitar empat juta pekerja akan terpengaruh. Tunjangan yang dihentikan lebih awal termasuk subsidi pengangguran mingguan mencapai US$ 300 yang menurut hitung-hitungan bisnis membuat pengangguran enggan mencari pekerjaan.

Manfaat yang diperluas akan berakhir pada awal September di seluruh AS. Para ekonom memperkirakan pembayaran tunjangan pengangguran mencapai US$ 35,1 miliar pada Mei.

Beberapa pihak meragukan bahwa penghentian dini atas tunjangan ini akan menyebabkan lonjakan perekrutan dan dan pemeringatkan bahwa pertumbuhan ekonomi berpotensi melambat.

"Kami tidak tahu apakah memotong garis hidup ini untuk beberapa pekerja yang menganggur akan mengarah pada kenaikan gaji pekerjaan yang lebih besar," kata Chris Rupkey, kepala ekonom di FWDBONDS di New York.

Menurut dia, lebih sedikit uang yang dibayarkan untuk tunjangan pengangguran akan memperlambat pertumbuhan ekonomi jika lapangan pekerjaan tidak tersedia dengan cepat.

Namun, angka lapangan kerja baru tampaknya mulai meningkat pada Mei. Laporan Ketenagakerjaan Nasional menunjukkan gaji swasta naik berkat 978 ribu lapangan kerja baru pada April, peningkatan terbesar sejak Juni tahun lalu.

Para ekonom memperkirakan lapangan kerja baru akan tercipta 650 ribu pada Mei. Laporan ADP dikembangkan bersama dengan Moody's Analytics dan diterbitkan menjelang laporan ketenagakerjaan yang lebih komprehensif, serta diawasi ketat dari Departemen Tenaga Kerja untuk bulan Mei pada hari Jumat. Namun, laporan ini memiliki rekam jejak yang buruk dalam memprediksi penghitungan gaji swasta dalam laporan ketenagakerjaan karena perbedaan metodologi.