Korsel Campur Vaksin AstraZeneca & Pfizer untuk 760 Ribu Penduduk

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.
Ilustrasi vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Penulis: Antara
Editor: Sorta Tobing
18/6/2021, 15.55 WIB

Sekitar 760 ribu warga Korea Selatan telah menerima dosis pertama vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca. Untuk dosis kedua, mereka akan mendapatkan vaksin merek Pfizer.

Beberapa negara, termasuk Kanada dan Spanyol, telah menyetujui pencampuran dosis serupa. Langkah ini terutama untuk mencegah kejadian pembekuan darah yang terjadi ke beberapa penerima vaksin AstraZeneca.

Sebuah penelitian di Spanyol menemukan, mengutip dari Reuters, pemberian vaksin Pfizer kepada orang yang sebelumnya menerima vaksin AstraZeneca sangat aman dan efektif. 

Korea Selatan rencananya akan menerima 835 ribu dosis vaksin AstraZeneca dari Covax pada akhir Juni. Vaksin virus corona ini akan ditujukan untuk suntikan kedua 760 ribu pekerja kesehatan dan garis depan. 

Namun, jadwal penerimaan vaksin tersebut kemungkinan besar tertunda hingga Juli. Sebagai informasi, Covax adalah inisiatif global yang mengatur dan menjamin ketersediaan akses vaksin di seluruh dunia secara cepat dan adil. 

Lebih dari 27% dari 52 juta warga Negeri Ginseng telah menerima setidaknya satu dosis vaksin virus corona per Kamis lalu (17/6). Korea Selatan berada dalam target vaksinasi 70% populasi pada September dan mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) sebelum November 2021. 

Pemerintah berharap dapat menerima 80 juta dosis vaksin Covid-19 pada kuartal ketiga, termasuk 10 juta dosis pada Juli nanti. Vaksin itu berasal dari AstraZeneca, Pfizer, Johnson & Johnson, dan Moderna. 

Pada bulan lalu, Korea Selatan mengatakan akan melakukan uji klinis untuk mencampur dosis Covid-19 dari AstraZeneca dengan Pfizer atau lainnya. Sejauh ini uji cobanya telah berlangsung terhadap 100 petugas kesehatan. 

Para ahli memeriksa pembetukan antibodai dan efek kekebalan lainnya dengan pencampuran dua merek vaksin virus corona tersebut. Per kemarin, Korea Selatan melaporkan 507 kasus baru dengan total 150.238 sejak pandemi corona terjadi. Total kematiannya mencapai 1.996 jiwa.

 
Vaksinisasi Covid-19. (Muhammad Zaenuddin|Katadata)

Vaksin AstraZeneca Ampuh Cegah Varian Covid-19 Delta

Ketua Dewan Pertimbangan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Zubairi Djoerban mengatakan, vaksin AstraZeneca ampuh mencegah penularan virus corona varian Delta dari India.

"Memang benar AstraZeneca terbukti ampuh melawan mutasi baru Covid-19 yang disebut varian Delta," kata Zubairi kepada Katadata.co.id, Kamis (17/6). Ia mengatakan, AstraZeneca efektif mencegah virus corona varian India hingga 92%.

Sedangkan Chairman of the Indonesia Health Economic Association Hasbullah Thabrany mengatakan, belum ada bukti vaksin Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Moderna, hingga Johnson & Johnson tidak ampuh dalam melawan virus corona.

Artinya, ada kemungkinan vaksin-vaksin tersebut juga efektif mencegah penularan Covid-19 varian baru. "Mutasi Covid-19 itu hanya mutasi sedikit-sedikit saja. Daya tahan tetap sama," katanya.

Melansir dari The Hill, studi di Inggris menunjukkan vaksin Pfizer-BioNTech dan AstraZeneca menawarkan perlindungan yang kuat terhadap varian Delta, yang baru-baru ini menjadi jenis yang dominan di negara tersebut.

Public Health England menetapkan pemberian dua dosis penuh vaksin Pfizer menawarkan 96% perlindungan. Sementara, vaksin AstraZeneca memberikan perlindungan 92%.