Jepang Batasi Rawat Inap Pasien Covid-19 dengan Kondisi Parah

ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato/rwa/cf
Penumpang memakai alat pelindung diri (APD) dikawal oleh pegawai perusahaan penerbangan di Bandara Internasional Narita, di tengah pandemi penyakit virus korona (COVID-19), di Narita, timur Tokyo, Jepang, Selasa (1/6/2021).
Penulis: Yuliawati
3/8/2021, 14.50 WIB

Jepang mengalami lonjakan kasus Covid-19 sejak akhir Juli lalu. Untuk menghindari kolaps fasilitas rumah sakit, pemerintah Jepang membatasi pasien Covid-19 yang menjalani rawat inap hanya pada yang mengalami kondisi parah.

Berdasarkan data Worldometers, jumlah kasus Covid-19 di Jepang tercatat 935.886 dengan kematian sebanyak 15.197. Sebagai tuan rumah pesta olahraga tersebar Olympic 2020, kasus di Tokyo yang mencapai 4.058 pada 31 Juli lalu, melampaui rekor tertinggi 4.000.

"Kami akan memastikan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit yang diperlukan untuk pasien yang sakit parah dan mereka yang berisiko terkena penyakit itu," kata Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, dikutip dari Reuters, Rabu (3/8).

Lonjakan kasus ini membuat hampir 70% tempat tidur rumah sakit terisi untuk pasien Covid-19 yang sakit parah pada Minggu lalu. Adapun pasien yang tak mengalami keparahan diminta menjalani perawatan di rumah. Pemerintah akan memastikan mereka dapat dirawat di rumah sakit jika kondisinya memburuk.

Kepala Sekretaris Kabinet, Katsunobu Kato, dalam sebuah siaran menyampaikan bahwa volume kasus yang kian meningkat dibarengi perubahan model infeksi. Infeksi kini menyerang pada orang yang berusia muda dibandingkan para orang tua.

Sejak Senin lalu, Jepang memberlakukan keadaan darurat pada tiga wilayah administrasi Tokyo, Osaka dan Okinawa. Pemberlakuan keadaan darurat di Tokyo ini merupakan keempat kali sejak mulai pandemi pada 2020.

Saat ini Jepang sedang berjuang untuk menahan varian Delta yang sangat mudah menular dengan pembatasan aktivitas. Pemerintah juga tengah menjalankan kegiatan vaksinasi terutama di kalangan penduduk yang lebih muda. Sekitar 30% dari total populasi Jepang telah menerima vaksin.

 Penyumbang bahan: Mela Syaharani

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan