Korea Selatan (Korsel) melaporkan kasus harian Covid-19 di negri K-POP ini telah mencapai lebih dari 2.200 kasus saat ini. Angka kasus ini merupakan yang tertinggi di negara tersebut sejak awal pandemi Covid-19 tahun lalu.
Wabah virus corona semakin menyebar di negara tersebut, dipicu oleh varian Delta yang sangat menular. Meski telah menerapkan aturan pembatasan ketat lebih dari satu bulan, kasus infeksi virus corona masih terus bertambah.
Menteri Kesehatan Korea Selatan Kown Deok-cheol mengatakan tingginya kasus harian Covid-19 ini tidak hanya disebabkan virus varian baru. “Ramainya perjalanan domestik pada musim panas juga menjadi pemicu kenaikan kasus,” ujarnya dalam rapat tanggap Covid-19 Korea Selatan, seperti dikutip Reuters (11/8).
Dia juga mencatat bertambahnya "penyebar virus diam-diam" (silent spreader) dalam komunitas seperti tempat kerja, pusat kebugaran dalam ruang, gereja, dan panti jompo, menyebabkan kenaikan kasus infeksi yang sulit terlacak.
Korsel telah berjuang menjinakkan wabah Covid-19 secara sporadis sejak Juli lalu. Awalnya, penyebaran virus ini terpusat di kota metropolitan Seoul, namun kini sudah menyebar ke seluruh negeri ginseng tersebut.
Hampir separuh dari kasus baru yang ditemukan baru-baru ini berasal dari luar Seoul dan di tempat-tempat liburan musim panas. Pihak berwenang prihatin dengan banyaknya orang yang mengabaikan aturan pembatasan sosial.
Meski mencatatkan kasus harian tertinggi sejak pandemi Covid-19, Korea tidak masuk dalam 10 negara dengan kasus virus corona tertinggi di dunia.
Berdasarkan data Worldometer, Total kasus Covid-19 Korsel menduduki peringkat 83. Sedangkan untuk rata-rata kasus harian dalam 7 hari terakhir, Korsel berada di peringkat 41.
Kwon meminta dengan sangat kepada masyarakat yang baru pulang liburan untuk menjalani tes secara sukarela sebelum kembali bekerja. Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan 2.223 kasus baru pada Selasa (10/8). Total kasus Covid-19 di negara itu mencapai 216.206 kasus dengan 2.135 kematian.
Dari 52 juta penduduknya, baru 15,7% yang sudah divaksin lengkap, sementara yang baru menerima setidaknya satu dosis mencapai 42,1%. Pemerintah Korsel menargetkan 70% penduduknya akan menerima minimal satu dosis vaksin pada September.