Thailand Akan Uji Coba Vaksin Covid-19 dengan Cara Semprot di Hidung
Thailand siap melakukan uji coba pemberian vaksin Covid-19 dengan cara disemprotkan ke hidung kepada manusia akhir tahun ini. Uji coba kepada manusia akan dilakukan setelah negara tersebut memperoleh hasil yang menjanjikan dari uji coba ke tikus.
Dilansir dari Reuters, wakil Juru Bicara Pemerintah Ratchada Thanadirek menyatakan dua vaksin corona yang diberikan dengan semprotan hidung saat ini masih dikembangkan oleh Pusat Nasional untuk Rekayasa Genetika dan Bioteknologi. Vaksin itu didasarkan pada adenovirus dan influenza.
Usai uji coba pada tikus, tahap pertama uji coba pada manusia akan dimulai akhir tahun ini, setelah mendapat persetujuan dari regulator obat dan makanan setempat. Ratchada menyebut, uji coba tersebut juga akan menguji keampuhannya dalam melindungi dari varian Delta.
Kemudian, uji coba dilanjutkan dengan tahap kedua di mana jatuh temponya pada Maret tahun depan. “Apabila hasilnya bagus, kami akan menyiapkan target produksi untuk penggunaan yang lebih luas pada pertengahan 2022,” kata Ratcahda dikutip dari Reuters, Kamis (12/8).
Sementara itu, vaksin buatan Thailand lainnya tengah dikembangkan Universitas Chulalongkorn dengan metode mRNA. Universitas Mahidol juga mengembangkan vaksin dengan metode virus yang tidak aktifkan. Mereka akan memulai uji coba fase kedua kepada manusia bulan ini. Berbeda dengan metode pembuatan vaksin yang biasanya menggunakan virus yang dilemahkan atau ditidakaktifkan, mRNA menggunakan metode lain dengan menciptakan komponen materi genetik yang direkayasa agar menyerupai kuman atau virus tertentu.
Sejauh ini, kampanye vaksinasi Thailand menggunakan suntikan Sinovac, AstraZeneca dan Sinopharm dari China. Sementara itu, vaksin Pfizer dan BioNTech diberikan sebagai booster atau suntikan dosis ketiga untuk pekerja medis yang bekerja di garda depan penanganan Covid-19. Mereka telah menerima dua dosis Sinovac. Berdasarkan data terakhir, sekitar 6,8% dari populasi Thailand yang berjumlah lebih dari 66 juta orang telah menerima dua dosis vaksin Covid-19.
Sejumlah negara telah melakukan penelitian untuk mengembangkan semprotan hidung dalam membantu mencegah dan mengobati Covid-19, terutama setelah lapisan hidung diidentifikasi sebagai titik masuk utama virus.
Sebelumnya, Rusia juga telah melakukan uji coba vaksin Covid-19 yang digunakan dengan cara disemprot ke hidung. Para ahli di negara tersebut mengatakan metode vaksinasi ini cocok untuk anak-anak usia 8-12 tahun. Vaksin semprot dikembangkan oleh para peneliti vaksin Sputnik V dari Institut Gamaleya. Para ahli menargetkan vaksin ini akan diluncurkan pada September 2021.
Sedangkan tim peneliti dari Tiongkok pada Juni lalu juga memulai uji klinis fase 1 dan fase 2 terhadap vaksin Covid-19 dengan cara hirup. Vaksin ini dikembangkan bersama oleh para peneliti dari Institute of Military Medicine di bawah Academy of Military Sciences dan CanSino Biologics Inc. dari Cina.