44 Orang Tewas dan New York Banjir Bandang Karena Amukan Badai Ida

ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Segar/WSJ/dj
Mike Segar Seorang wanita melindungi dirinya dari hujan dan angin dengan payung saat berjalan di sepanjang Sungai Hudson di depan cakrawala kota New York, ketika Badai Tropis Fay diperkirakan akan menyapu seluruh wilayah timur laut Amerika Serikat yang padat penduduk seperti terlihat dari Hoboken, New Jersey, Amerika Serikat, Jumat (10/7/2020). Kota New York kembali diterjang badai, yakni Badai Ida hingga menewaskan 44 orang.
3/9/2021, 10.38 WIB

Badai Ida menerjang pesisir timur laut Amerika Serikat (AS)  sejak akhir pekan lalu hingga menewaskan 44 orang orang. Badai berkecepatan 240 km/jam tersebut juga mengakibatkan sebagian kota New York terendam banjir dan lumpuh.

Dilansir dari Reuters, banjir bandang tersebut pada Kamis (2/9) menewaskan sedikitnya 44 orang di empat negara bagian Timur Laut saat sisa-sisa Badai Ida mengakibatkan hujan deras yang menyapu mobil, menenggelamkan jalur kereta bawah tanah Kota New York dan menghentikan penerbangan.

Di seluruh wilayah New York, New Jersey, Pennsylvania, dan Connecticut, penduduk menghabiskan hari itu dengan bertahan di ruang bawah tanah yang tergenang air, listrik yang padam, atap yang rusak, dan permintaan bantuan dari teman dan anggota keluarga yang terdampak banjir.

 Sedikitnya 13 orang kehilangan nyawa mereka di New York City, bersama dengan tiga lainnya di pinggiran Westchester County.
Dalam sebuah tweet,  Gubernur New Jersey Phil Murphy mengatakan bahwa setidaknya 23 orang dari negara bagian itu tewas dalam badai.

“Sebagian besar kematian ini adalah orang-orang yang terjebak dalam kendaraan mereka karena banjir dan terbawa arus air. Doa kami kirimkan untuk anggota keluarga yang kehilangan,” kata Murphy dalam unggahan akun twitter resminya @GovMurphy, dikutip Jumat (3/9).

Selain itu, di antara korban tewas, tiga orang ditemukan di ruang bawah tanah di wilayah Queens, New York City. Empat warga Elizabeth, New Jersey, dilaporkan meninggal di kompleks perumahan umum yang dibanjiri air setinggi 2,4 meter.

Video-video yang beredar menunjulan jalan raya berubah menjadi aliran deras seperti sungai dalam hitungan menit saat hujan turun pada Rabu (1/9) malam. Hal itu membuat pengemudi terjebak di genangan air yang naik dengan cepat. Puluhan kendaraan ditemukan ditinggalkan di jalan raya pada Kamis (2/9).

“Seorang korban di Maplewood Township, New Jersey, hanyut saat dia tampaknya mencoba menghilangkan puing-puing dari saluran air badai di daerah itu,” kata seorang polisi.

Sementara itu, Layanan Cuaca Nasional mengkonfirmasi dua tornado juga melanda Maryland pada hari Rabu (1/9), satu di Annapolis dan satu lagi di Baltimore. Seorang anak berusia 19 tahun dilaporkan tewas setelah mencoba menyelamatkan ibunya dari apartemen yang terendam banjir di Rockville, Maryland.

Sisa-sisa badai Ida membawa 6 sampai 8 inci curah hujan ke petak Timur Laut dari Philadelphia ke Connecticut dan menetapkan rekor curah hujan per jam 3,15 inci untuk Manhattan, jumlah ini melebihi curah hujan yang disebabkan oleh Badai Tropis Henri kurang dari dua minggu lalu, kata Layanan Cuaca Nasional.

"Karena perubahan iklim, sayangnya, ini adalah sesuatu yang harus kita tangani secara teratur," kata Kathy Hochul, gubernur New York yang baru dilantik, dikutip dari Reuters.

Menurut sebuah laporan yang dirilis awal pekan ini oleh Organisasi Meteorologi Dunia, jumlah bencana seperti banjir dan gelombang panas, yang didorong oleh perubahan iklim telah meningkat lima kali lipat selama 50 tahun terakhir.

Sementara itu, Gubernur New York dan New Jersey mendesak penduduk untuk tinggal di rumah saat kru bekerja untuk membersihkan jalan raya dan memulihkan layanan ke kereta bawah tanah dan jalur kereta komuter yang melayani jutaan penduduk.

Layanan Cuaca Nasional AS mengumumkan darurat banjir di New York City, Brooklyn, Queens, dan sebagian Long Island, dan mengeluarkan peringatan tornado untuk sebagian Massachusetts dan Rhode Island.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi