Korea Selatan Siap Hidup Berdampingan dengan Covid-19 pada Oktober

ANTARA FOTO/REUTERS/Jung Yeon-je/Pool /hp/cf
Seorang tenaga medis menerima dosis kedua vaksin penyakit virus korona (COVID-19) Pfizer-BioNTech di sebuah pusat vaksinasi di Seoul, Korea Selatan, Sabtu (20/3/2021).
9/9/2021, 08.03 WIB

Korea Selatan tengah menyusun rencana untuk hidup normal berdampingan dengan Covid-19 pada akhir Oktober mendatang. Pada saat itu,  80% penduduk usia dewasa diperkirakan sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap.

Korea Selatan memang masih menghadapi gelombang terburuk akibat Covid-19, namun peningkatan kasus dapat segera dikendalikan dengan terus menggencarkan vaksinasi.

Pada hari Selasa (7/9), Korea Selatan telah memberikan setidaknya satu dosis vaksin kepada 70,9% dari populasi orang dewasanya, sementara 42,6% sudah mendapatkan vaksin dosis lengkap.

"Kami akan meninjau langkah-langkah yang memungkinkan untuk hidup lebih normal, tetapi perubahan seperti itu hanya diterapkan ketika mencapai tingkat vaksinasi yang tinggi dan situasi (Covid-19) secara keseluruhan stabil," kata pejabat senior Kementerian Kesehatan Korea Selatan Son Young-rae, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (9/9).

Strategi hidup berdampingan dengan Covid-19 akan diterapkan dengan mengurangi pembatasan secara bertahap. Namun, masker masih akan diwajibkan setidaknya pada tahap awal pelaksanaan kebijakan itu.

Adapun, pembatasan yang saat ini berlaku di antaranya, jam operasional bagi kafe dan restoran serta hanya mengizinkan beberapa orang untuk menghadiri pertemuan sosial.

Korea Selatan juga sudah memperpanjang kebijakan social distancing yang diberlalukan secara nasional pada pekan ini. Pasalnya, mereka tengah menggiatkan program vaksinasi menjelang perayaan liburan thanksgiving  yang jatuh pada akhir bulan ini. 

Korea Selatan mencatat 2.050 kasus baru pada Selasa (7/9), dengan 2.014 kasus di antaranya berasal dari transmisi lokal. Sejak pandemi dimulai awal tahun lalu, Korea Selatan mencatat 265.423 kasus dengan 2.334 kematian.

Mereka belum menunjukan peningkatan yang signifikan dalam kasus kematian akibat virus corona. Tingkat kematian yang dilaporkan ada di level 0,88%. Rendahnya angka kematian sebagian besar karena tingkat vaksinasi yang tinggi di antara orang tua dan kelompok rentan.

Sebelumnya, Singapura juga berencana untuk membuka kembali berbagai kegiatan di negaranya serta akan hidup berdampingan dengan Covid-19 layaknya penyakit umum seperti influenza. Langkah ini diambil setelah capaian vaksinasi penduduknya menyentuh angka 80%.

Pemerintah Singapura akan melonggarkan lebih banyak pembatasan kegiatan seperti perjalanan, pertemuan sosial, acara massal dan makan di tempat pada September.   Singapura juga akan memudahkan akses masuk bagi warga negara asing serta wisatawan yang telah divaksinasi.

Dilansir dari Nikkei Asia, pertemuan sosial juga akan dilonggarkan yang sebelumnya dibatasi dua orang menjadi lima orang. Acara massal seperti pertunjukan langsung akan diizinkan untuk menerima hingga 500 peserta, asalkan semuanya divaksinasi. Jumlah ini akan dinaikkan menjadi 1.000 peserta jika persentase vaksinasi meningkat.

Singapura mengambil langkah pelonggaran untuk menerapkan hidup berdampingan dengan virus corona, dengan menganggap Covid-19 serupa dengan penyakit umum lainnya di antaranya influenza.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi