Merck (MSD) Ajukan Izin Penggunaan Darurat Molnupiravir ke FDA

Antara
Ilustrasi Molnupiravir
12/10/2021, 08.31 WIB

Perusahaan farmasi Merck & Co pada Senin (11/10) mengajukan izin penggunaan darurat tablet Covid-19 molnupiravir buatannya ke Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).

Jika disetujui, tablet yang dikembangkan bersama Ridgeback Biotherapeutics tersebut akan menjadi obat antivirus oral pertama untuk penyakit tersebut.

Merck & Co dikenal dengan Merck, Sharp & Dohme (MSD) di luar Amerika Serikat dan Kanada. Dilansir dari Reuters, persetujuan dari FDA dapat membantu mengubah manajemen klinis Covid-19 karena tablet tersebut dapat dikonsumsi di rumah.

 Menurut hasil uji klinis Merck (MSD), Molnupiravir mampu mengurangi separuh risiko kematian atau rawat inap bagi orang-orang yang paling berisiko mengalami penyakit Covid-19 parah.

 Data sementara tentang efikasi obat tersebut membuat beberapa negara berlomba untuk mendapatkan pasokan obat tersebut dan menandatangani perjanjian dengan Merck (MSD).

Negara-negara tersebut di antaranya Singapura, Malaysia dan Korea Selatan.

Sebelumnya, Perdana Menteri Korea Selatan Kim Boo-kyum mengatakan, Korsel telah mengamankan 20.000 pil antivirus eksperimental yang dikembangkan oleh Merck & Co itu untuk pengobatan Covid-19 di negaranya.

"Kami sudah mendapatkan anggaran yang cukup untuk perawatan sekitar 40.000 orang dan telah menandatangani kesepakatan pra-pembelian untuk 20.000 kursus," kata Kim dikutip dari Reuters, Selasa (12/10).

Perusahaan tersebut memiliki kontrak dengan pemerintah AS untuk memasok 1,7 juta kursus, dengan harga US$ 700 per kursus. Merck menargetkan produksi 10 juta program pengobatan pada akhir tahun 2021.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi