Komisi Eropa Sediakan 1 Miliar Euro untuk Rakyat Afganistan

ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/WSJ/djo
Anggota Taliban mengarahkan senjatanya ke arah pengunjuk rasa, saat warga berdemo dan menyerukan slogan selama protes anti-Pakistan, dekat kedutaan Pakistan di Kabul, Afghanistan, Selasa (7/9/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/WSJ/djo
13/10/2021, 07.24 WIB

Komisi Eropa menyediakan 1 miliar euro untuk membantu Afganistan menangani krisis kemanusian menjelang musim dingin di negara tersebut. 

Dalam pertemuan virtual antara Komisi Eropa, negara G20, dan pemerintah Taliban, para pemimpin negara ini berkomitmen memberikan paket bantuan kepada rakyat Afganistan. Sebagai gantinya, Afganistan diminta untuk membuka diri terhadap bantuan asisten kemanusian yang akan datang ke negara tersebut.

Perdana Menteri Italia Mario Draghi mengatakan ini merupakan pertemuan multilateral pertama untuk merespons krisis di Afganistan. Kendati demikian, bantuan ini bukan berarti pengakuan politik terhadap pemerintahan Taliban saat ini. Draghi menyebut pemerintah Taliban tidak benar-benar inklusif.

Ia juga mengkhawatirkan soal hak-hak perempuan yang menurutnya kebijakan Taliban seperti mundur 20 tahun. “Kami akan menilai Taliban berdasarkan tindakan mereka, bukan hanya kata-kata,” ujarnya, dilansir dari AP, Rabu (13/10).

Dalam pertemuan tersebut, Komisi Eropa menyampaikan bantuan 1 miliar euro ini sudah termasuk komitmen 300 juta euro yang sudah dijanjikan sebelumnya. Komisi Eropa akan mengandalkan negara-negara tetangga Afganistan untuk membantu menyalurkan bantuan. Kendati demikian, Eropa masih berhati-hati untuk melegitimasi pemerintahan Taliban.

“Rakyat Afghanistan tidak seharusnya membayar apa yang sudah dilakukan oleh Taliban,” ujar Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen

Sebelumnya, PBB sudah memperingatkan soal kemungkinan jatuhnya ekonomi Afganistan. Negara ini sebelumnya bergantung pada bantuan internasional untuk menyediakan 75% anggaran belanja negara. Namun, sejak Taliban merebut tampuk kekuasaan, negara-negara yang biasanya membantu kini menahan uluran tangan.

Sementara itu, juru bicara Gedung Putih Jen Psaki menyebut Amerika Serikat telah menjadi donor tetap Afghanistan. Tahun ini saja, AS memberikan US$ 330 juta untuk pemerintah Afghanistan. “Kami tetap berkomitmen untuk bekerja bersama komunitas internasional memberikan bantuan kemanusiaan,” ujarnya.

Dalam forum tersebut, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan kepada komunitas internasional untuk terus menjalin komunikasi dengan Taliban. Ia menyebut Turki yang kini sudah menerima 3,6 juta pengungsi dari Suriah, tidak bisa lagi terbebani para imigran dari Afghanistan.

“Eropa juga akan terpengaruh oleh pengungsi Afghanistan jika tidak bertindak,” ujarnya.

Erdogan juga menyarankan agar G20 membentuk kelompok kerja soal Afganistan, di mana Turki bersedia memimpin forum tersebut. Perdana Menteri Italia Mario Draghi menyambut ide itu tetapi harus menunggu persetujuan dari negara anggota G20 lainnya.