Perubahan Iklim, Covid-19, dan Ekonomi Jadi Agenda Utama KTT G20 Roma

123RF
KTT G20 di Roma Italia merupakan pertemuan tatap muka pertama dalam dua tahun terakhir seiring pandemi Covid-19 mulai surut.
Penulis: Agustiyanti
30/10/2021, 20.57 WIB

Para pemimpin 20 ekonomi terbesar dunia atau kelompok G20 memulai pembicaraan dua hari pada Sabtu (30/9). Mereka akan membahas  ancaman eksistensial dari perubahan iklim, tetapi kemungkinan menghentikan sementara komitmen baru yang radikal untuk menjinakkan pemanasan global.

Sebuah rancangan komunike yang dilihat oleh Reuters menunjukkan negara-negara besar hanya akan sedikit memperkuat janji mereka pada target perubahan iklim. Meraka kemungkinan gagal menetapkan target baru yang lebih tegas dan menurut para aktivis dapat mencegah bencana lingkungan.

Perdana Menteri Italia Mario Draghi menyambut para pemimpin dari berbagai negara, termasuk Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri India Narendra Modi. 

Namun, presiden Cina dan Rusia tak menghadiri pertemuan ini seiring kekhawatiran kedua negara ini terhadap lonjakan kasus Covid-19 di kedua negara tersebut. Ketidakhadiran keduanya meredupkan harapan akan kemajuan besar dalam diplomasi iklim menjelang KTT COP26 yang akan datang di Glasgow. Pertemuan tersebut dipandang penting untuk mengatasi ancaman kenaikan suhu. 

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengakui bahwa pembicaraan di Roma dan Glasgow akan sulit. Namun, ia memperingatkan bahwa tanpa tindakan yang berani, peradaban dunia dapat runtuh secepat kekaisaran Romawi kuno dan mengantarkan dunia pada zaman kegelapan baru.

"Akan sangat, sangat sulit untuk mendapatkan kesepakatan yang kami butuhkan," katanya kepada wartawan Sabtu pagi waktu Roma. 

Draf komunike terakhir mengatakan negara-negara G20, yang menyumbang hingga 80% dari emisi karbon dunia, akan meningkatkan upaya mereka untuk membatasi pemanasan global pada 1,5 derajat Celcius. Target tersebut, menurut para ilmuwan, harus dicapai untuk menghindari pola iklim baru yang dapat membawa bencana. 

Pernyataan itu juga mengatakan bahwa para pemimpin mengakui "relevansi utama" untuk mencapai emisi nol karbon bersih pada pertengahan abad ini. Namun, beberapa negara pencemar terbesar dunia belum berkomitmen untuk mencapai target tersebut. 

Sementara debat iklim akan mendominasi pertemuan di Roma, sebagian besar hari pertama KTT, yang diadakan di pusat konvensi futuristik yang disebut "The Cloud", akank membahas krisis kesehatan Covid-19 dan pemulihan ekonomi.

Pembahasan akan mencakup upaya untuk mengatasi kekhawatiran atas kenaikan harga energi dan rantai pasokan yang melebar. Para pemimpin juga diharapkan mendukung rencana untuk menyuntukkan vaksin Covid-19 kepada 70% populasi dunia pada pertengahan 2022 dan membentuk gugus tugas untuk memerangi pandemi di masa depan.

Di sisi lain, Biden akan mendesak produsen energi utama G20 dengan kapasitas cadangan untuk meningkatkan produksi, terutama Rusia dan Arab Saudi. Pejabat senior pemerintah AS menyebut, desakan ini untuk memastikan pemulihan ekonomi global yang lebih kuat.

Harapan Biden untuk menunjukkan bahwa negaranya berada di garis depan perang melawan pemanasan global mendapat pukulan setelah ia gagal meyakinkan sesama Demokrat minggu ini untuk bersatu di belakang paket pengeluaran ekonomi dan lingkungan senilai US$ 1,85 triliun.

John Morton, penasihat iklim utama di Departemen Keuangan AS, mengatakan fakta bahwa iklim telah menjadi agenda utama G20 menandai perubahan yang luar biasa.

Ia mengharapkan ada banyak diplomasi terkait upaya mengatasi perubahan iklim di sela-sela di Roma, dengan berbagai pertemuan bilateral yang direncanakan. Sementara para pemimpin Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Prancis akan mengadakan pembicaraan empat arah tentang Iran.

Roma telah disiagakan dengan keamanan tinggi, dengan 6.000 polisi dan sekitar 500 tentara dikerahkan untuk menjaga ketertiban. Dua aksi unjuk rasa telah disahkan pada siang hari, tetapi para demonstran akan dijauhkan dari pusat KTT, yang terletak di pinggiran kota yang dibangun oleh diktator fasis abad ke-20 Benito Mussolini.

Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.