Demi Memacu Ekonomi, Remaja Jepang Dapat BLT Rp12 Juta untuk Belanja

123rf.com
Ilustrasi remaja Jepang. Pemerintah Jepang akan memberikan bantuan cash dan voucher senilai 100 ribu yen atau Rp 12,6 juta kepada anak dan remaja di bawah 12 tahun untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Penulis: Maesaroh
9/11/2021, 18.16 WIB

Pemerintah Jepang berencana memberikan bantuan senilai Rp 12,6 juta dalam bentuk tunai dan voucher kepada setiap anak dan remaja usia di bawah 18 tahun. Kebijakan tersebut diharapkan mampu mendorong konsumsi serta produk domestik bruto (PDB) Negara Sakura.

Pemberian bantuan kepada anak-anak dan remaja merupakan bagian dari paket stimulus baru permerintah senilai 30 triliun yen atau Rp 3.780 triliun.

Stimulus diberikan untuk menggenjot perekonomian Jepang setelah loyo diterpa pandemi Covid-19.

Kebijakan tersebut juga merupakan salah satu janji dalam kampanye partai yang kini berkuasa yakni Partai Demokrat Liberal (LDP) bersama koalisi mereka, Partai Komeito.

 Proposal stimulus tersebut akan disampaikan kepada parlemen Jepang bulan ini.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan partai  LDP serta Komeito menyapakati cash dan voucher tersebut akan bernilai masing-masing 50 ribu yen atau Rp 6,3 juta.

Bantuan cash akan diberikan sesegera mungkin tetapi untuk voucher akan dibagikan mulai musim semi tahun depan.

Anak dan remaja Jepang diharapkan akan memanfaatkan bantuan tersebut untuk belanja ataupun bepergian ke tempat pariwisata untuk mendongrak pemulihan ekonomi negara tersebut.

Dilansir dari Kyodo, setidaknya 20 juta anak-anak dan remaja Jepang akan mendapatkan bantuan tersebut.

Total anggaran yang diperlukan diperkirakan mencapai 2 triliun yen atau Rp 252 triliun.

 Namun, ada kekhawatiran dari sejumlah pihak bahwa bantuan cash dan voucher tersebut justru akan berakhir menjadi tabungan atau saving dari pada dihabiskan untuk berbelanja.

Wakil Menteri Kabinet Jepang Seiji Kihara mengatakan masih ada perbedaan di beberapa hal di antara kedua partai terkait bantuan untuk anak-anak dan remaja Jepang tersebut.

Perbedaan diharapkan segera bisa mengerucut sehingga paket stimulus bisa diajukan ke parlemen.

Selain kepada anak-anak dan remaja, Jepang juga berencana memberikan bantuan senilai 30 ribu yen atau Rp 3,8 juta kepada 100 juta pemegang kartu "My Number".

Namun, hingga kini, baru 40% dari 126,7 juta populasi Jepang termasuk residen asing yang memiliki kartu tersebut.

Kartu tersebut tidak pipuler karena warga Jepang mengkhawatirkan data mereka akan bocor bila menggunakan kartu tersebut.

 Mulai Desember, pemegang kartu tersebut juga sudah bisa mendapatkan bantua berupa 5 ribu yen atau Rp 630 ribu yang bisa digunakan di beberapa pusat perbelanajan

Bantuan lain yang akan masuk stimulus ekonomi Jepang adalah 50 ribu yen atau Rp 6,3 juta kepada rumah tangga keluarga yang terkena dampak pandemi di sektor pertanian dan perikanan.

Pada awal pandemi Covid-19, pemerintahan Shinzo Abe memberikan bantuan uang tunai sebesar 100 ribu yen atau Rp 12,6 juta kepada setiap warga Jepang.

Ekonomi Jepang tumbuh 1,9% secara tahunan (year-on-year) pada kuartal II tahun ini.