Bos Tesla, Elon Musk, menjual sahamnya di perusahaan senilai US$ 6,9 miliar atau hampir Rp 98 triliun dalam sepekan terakhir. Aksi lego teranyar ia lakukan pada Jumat lalu sebesar 1,2 juta saham dengan harga US$ 1.030 per lembarnya.
Penjualan ini hanya mengurangi sekitar 4% dari saham yang ia miliki secara langsung. CNN Money menuliskan, apabila memasukan semua opsi saham yang ia miliki maka pengurangannya hanya sekitar 3%.
Langkah tersebut terjadi usai Musk memposting jajak pendapat pada akun Twitter-nya, @elonmusk. Ia menanyakan apakah harus menjual 10% kepemilikan sahamnya sebagai cara untuk meningkatkan kewajiban pajaknya. Sebanyak 58% responden menjawab ya.
Namun, banyak analis berpendapat motivasi Musk menjual saham Tesla bukan karena hasil jajak pendapat tersebut. Sebaliknya, ia akan menghadapi tagihan pajak yang menjulang karena berencana menggunakan 22,9 juta opsi saham sebelum Agustus 2022. Nilainya mencapai US$ 10 miliar apabila memakai harga pasar saat ini.
Jika dia tidak menggunakannya, maka opsi saham itu akan kadaluwarsa dan Musk kehilangan hak membeli saham perusahaan seharga US$ 6,24 per lembarnya. Apabila pria berusia 50 tahun itu menggunakan opsinya, maka ia harus membayar pajak federal sebesar 40,8%.
Sebelum melakukan aksi jual, Musk memiliki sekitar 23% saham Tesla. "Kami berharap penjualan saham akan terus berlanjut karena ia memiliki jutaan opsi saham senilai miliaran dolar AS yang akan menjadi tidak beharga apabila tidak digunakan," kata manajer portofolio senior di Roosevelet Invesment Group LLC, Jason Benowits, dilansir dari Reuters.
Tak hanya Musk, saudaranya Kimbal Musk yang masuk dalam anggota Dewan Tesla, juga melakukan langkah serupa. Saham Tesla ia jual senilai US$ 108 juta pada pekan sebelumnya. Nilai ini setara sektiar 15% kepemilikan saham Kimbal di perusahaan.
Musk kini menempati posisi teratas orang terkaya dunia. Bloomberg memperkirakan kekayaan bersihnya mencapai US$ 294 miliar. Nilainya telah jatuh pekan ini karena penjualan saham Tesla. Namun, posisi sebagai orang paling tajir tak mengalami perubahan.
Tesla kini merupakan perusahaan otomotif paling berharga dunia. Produknya khusus menciptakan kendaraan berbahan bakar listrik. Kapitalisasi pasarnya melebihi 12 produsen mobil besar lainnya. Pada bulan lalu, Tesla menjadi perusahaan AS keenam yang mencapai nilai kapitalisasi US$ 1 triliun.