Antisipasi Omicron, Perancis dan Jerman Ketatkan Pembatasan Sosial
Pemerintah Perancis mengetatkan pembatasan untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 di tengah kekhawatiran penyebaran varian Omicron.
Otoritas Perancis akan mewajibkan karyawan untuk bekerja dari rumah mulai 3 Januari 2022. Selain itu, pertemuan publik juga akan dibatasi hingga 2.000 orang untuk acara dalam ruangan.
Aturan baru juga mencakup pembatasan pertemuan publik di luar ruangan yang akan dibatasi hingga 5.000 orang. Selain itu, pemerintah menerapkan larangan makan dan minum di dalam transportasi bagi pelaku perjalanan jarak jauh.
Klub malam akan tetap tutup hingga pemberitahuan lebih lanjut. Penggunaan masker juga akan diwajibkan di pusat kota. Pemerintah setempat juga memperpendek jangka waktu antara suntikan vaksin booster dari empat bulan setelah vaksinasi terakhir menjadi tiga bulan.
Masyarakat yang akan memasuki ruang publik diwajibkan menunjukkan bukti vaksinasi selain hasil tes negatif. Aturan ini akan mulai berlaku 15 Januari 2022 mendatang.
Kendati demikian, Perdana Menteri Perancis Jeann Castex tidak memberlakukan penguncian penuh atau jam malam pada malam Tahun Baru. Sekolah juga akan dibuka kembali seperti yang direncanakan pada 3 Januari.
Dilansir dari BBC, aturan baru tersebut diumumkan ketika Perancis mencatat lebih dari 100.000 kasus baru pada hari Sabtu (25/12). Ini merupakan jumlah tertinggi yang dilaporkan di negara itu sejak pandemi dimulai.
"Pandemi ini seperti film tanpa akhir," kata Castex, dikutip dari BBC, Selasa (28/12).
Menteri Kesehatan Perancis Olivier Veran mengatakan, jumlah kasus virus corona berlipat ganda setiap dua hari. Ia memperingatkan akan ada gelombang kasus baru yang besar.
Menurut data dari otoritas kesehatan masyarakat Perancis, negara itu saat ini memiliki rata-rata lebih dari 70.000 kasus harian baru. Pada Senin (27/12), tercatat lebih dari 1.600 pasien rawat inap baru, sehingga jumlah total pasien yang dirawat di rumah sakit akibat Covid-19 menjadi 17.000 orang.
Tak hanya Perancis, negara Eropa lainnya, yakni Jerman juga memperketat pembatasan untuk mencegah lonjakan kasus yang disebabkan oleh varian Omicron.
Mulai Senin (27/12), pertemuan baik di dalam maupun di luar ruangan akan dibatasi kapasitasnya. Selain itu, fasilitas publik seperti pusat kebugaran, bioskop, klub malam dan kolam renang akan ditutup.
Pertunjukkan kembang api tahun baru yang biasanya dilakukan oleh masyarakat di rumah masing-masing, dan diadakan di sebagian besar di jalan-jalan Jerman juga telah dibatalkan untuk kedua kalinya.
Kewajiban untuk memakai masker juga tetap berlaku di toko-toko dan di angkutan umum, seperti halnya kebutuhan untuk menunjukkan sertifikat vaksin di tempat-tempat publik.
Dilansir dari The Guardian, kasus varian Omicron sejauh ini telah terdeteksi di 16 negara bagian Jerman meski belum mendominasi seperti varian Delta. Namun, lonjakan kasus akibat varian baru ini diperkirakan akan terjadi.
Di samping itu, kasus Covid di Inggris mencapai angka tertinggi baru yakni 113.628 kasus pada Hari Natal dan 1.281 orang dirawat di rumah sakit. Angka tersebut merupakan kasus harian tertinggi sejak pertengahan Februari 2021.
Data resmi kasus baru Covid negara tersebut juga menunjukkan sebanyak 98.515 kasus baru dikonfirmasi pada Senin (27/12). Data untuk perayaan Boxing Day dari gabungan Inggris dan Wales mencatat sebanyak 108.893 kasus harian.
Jumlah kasus juga mencapai level tertinggi baru di Skotlandia, di mana 8.252 kasus dilaporkan pada Hari Natal, 11.030 pada Boxing Day dan 10.562 pada Senin (27/12). Jumlah pasien di rumah sakit juga meningkat, sebanyak 8.474 orang dirawat di rumah sakit akibat Covid di Inggris pada Senin (27/12), naik dari 7.536 sehari sebelumnya. Sementara, pada puncak gelombang musim dingin lalu, angkanya lebih dari 34.000.