Cina Impor Minyak dari Iran di Tengah Sanksi Amerika

ANTARA FOTO/REUTERS/Maxar Technologies/HA
Ilustrasi kapal tanker.
Penulis: Yuliawati
20/1/2022, 12.19 WIB

Pemerintah Cina dan Iran menunjukkan hubungan yang makin dekat belakangan ini. Bea Cukai Cina melaporkan data impor minyak mentah dari Iran secara resmi pertama kalinya.

Impor dari Iran telah menyumbang sekitar 6% dari total impor minyak mentah Cina. Impor ini di tengah sanksi yang sedang diberlakukan oleh Amerika Serikat kepada Iran.

Dikutip dari Reuters, data dari Administrasi Umum Bea Cukai menyebutkan Cina mengimpor 260.312 ton minyak mentah Iran pada Desember 2021. Badan itu terakhir kali mencatat aliran masuk minyak Iran sebanyak 520.000 ton pada Desember 2020.

Namun, masih belum jelas perusahaan mana yang membawa kargo --dengan kapasitas sama yang dimuat oleh satu kapal tanker pengangkut minyak mentah yang sangat besar (VLCC). Selain itu, belum diketahui ke terminal mana kargo itu ditujukan.

Secara tidak resmi, impor minyak dari Iran oleh Cina rata-rata berada di atas 500.000 barel per hari pada Agustus-Oktober 2021.

Reuters melaporkan pada November 2021, para pembeli dari Cina menilai bahwa keuntungan dari mendapatkan minyak mentah dengan harga murah melebihi risiko sanksi AS.

Seorang pedagang menjelaskan untuk menghindari sanksi, minyak-minyak mentah Iran telah diekspor ke Cina dengan ditandai sebagai minyak dari Oman, Uni Emirat Arab dan Malaysia.

Sejak 2018, Amerika memberlakukan sanksi kepada Iran di antaranya larangan ekspor minyak, kegiatan perbankan dan pengiriman barang. Sanksi diberikan AS dengan tudingan Iran melakukan uji coba rudal balistik, dan dukungan terhadap kelompok teroris dan milisi di Timur Tengah.

Cina, Rusia, dan Iran Gelar Latihan Militer

Kedekatan hubungan Cina dan Iran juga ditunjukkan dalam latihan militer bersama. Cina, Rusia, dan Iran akan menggelar latihan militer gabungan.

Latihan militer ini bukan kali pertamanya diadakan ketiga negara tersebut. Menurut laporan media Cina, Global Times, Angkatan Laut Cina bersama Rusia dan Iran pernah melakukan latihan bersama selama empat hari di Teluk Oman pada 2019. Latihan dua tahun lalu itu untuk meningkatkan kerja sama armada laut ketiga negara.

Media Cina tidak menyebutkan lokasi program latihan gabungan yang akan digelar. Pengamat militer Cina melihat latihan itu sebagai upaya menunjukkan kemampuan militer Cina di maritim.

Latihan tersebut juga memunculkan spekulasi bahwa Beijing sedang berencana membentuk kelompok autokrasi bersama Teheran dan Moskow.

Reporter: Antara