Amerika Curiga Rusia Tak Serius Tarik Pasukan dari Ukraina

ANTARA FOTO/REUTERS/Yoruk Isik/WSJ/sad.
Kapal patroli Angkatan Laut Rusia korvet kelas Bykov Dmitry Rogachev berlayar di Bosphorus dalam perjalanannya ke Laut Hitam, di Istanbul, Turki, Rabu (16/2/2022).
Penulis: Yuliawati
17/2/2022, 12.45 WIB

Amerika Serikat tidak percaya dengan Kementerian Pertahanan Rusia yang menyatakan telah menarik pasukan dari perbatasan Ukraina. Seorang pejabat senior pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Rabu (16/2) menyatakan menganggap Rusia menarik tentara dari perbatasan dengan Ukraina adalah "salah".

"Pemerintah Rusia mengatakan sedang menarik tentara dari perbatasan dengan Ukraina. Mereka menerima banyak perhatian atas klaim itu, baik di sini maupun di seluruh dunia. Tapi kami sekarang tahu itu salah," kata pejabat senior AS itu dikutip dari Reuters, Kamis (17/1).

Pejabat itu tidak memberikan keterangan lebih lanjut atau bukti dari keterangannya. Sebaliknya, pejabat yang enggan menyebutkan identitasnya itu, mengatakan pemerintahan Biden mendapatkan informasi Rusia menempatkan tujuh ribu tentara di sepanjang perbatasan Ukraina.  Pejabat itu juga menyebutkan bahwa banyak tentara Rusia tiba baru-baru ini di perbatasan Ukraina pada Rabu (16/2).

Presiden AS Joe Biden menghubungi Kanselir Jerman Olaf Scholz yang baru saja bertemu dengan Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin. Kedua pimpinan negara sepakat bahwa situasi di Ukraina harus dinilai sebagai "sangat serius" karena masih ada risiko agresi militer Rusia.  Biden menggarisbawahi pentingnya memperkuat sayap timur NATO jika Moskow menyerbu.

Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataan resminya menyatakan menarik tentara kembali ke pangkalan setelah menyelesaikan latihan militer pada Selasa lalu.  Kantor berita Rusia Interfax mengutip kementerian yang mengatakan bahwa latihan skala besar di seluruh negeri masih berlanjut. Namun, beberapa unit distrik militer Selatan dan Barat telah menyelesaikan latihan mereka dan mulai kembali ke pangkalan.

Rekaman video yang disediakan oleh kementerian pertahanan dan diterbitkan oleh kantor berita RIA menunjukkan beberapa tank dan kendaraan lapis baja lainnya dimuat ke gerbong kereta api.

Kementerian mengatakan akan menggunakan truk untuk memindahkan beberapa perangkat keras sementara beberapa pasukan akan berbaris ke pangkalan sendiri.

Rusia telah mengumpulkan lebih dari 100 ribu tentara di dekat perbatasan Ukraina, termasuk kontingen besar dalam latihan bersama di Belarus hingga 20 Februari. Artinya Ukraina hampir dikepung oleh militer Rusia.

Sejak awal, Moskow telah membantah pernah berencana untuk menyerang Ukraina. Mereka menekankan menuntut jaminan yang mengikat secara hukum dari Amerika Serikat dan NATO bahwa Kyiv tidak akan diizinkan untuk bergabung dengan blok militer tersebut. Washington dan Brussel sejauh ini menolak untuk membuat janji semacam itu.