UNHCR Proyeksi 4 Juta Warga Ukraina Mengungsi imbas Invasi Rusia
Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (United Nations High Commissioner for Refugee/UNHCR) memprediksi empat juta warga Ukraina akan mengungsi dalam beberapa minggu ke depan pasca serangan Rusia ke negara berpenduduk 44 juta jiwa tersebut.
“Sebanyak empat juta orang dapat mencari perlindungan di negara lain dalam beberapa minggu mendatang karena perang di Ukraina semakin mengerikan,” kata komisioner UNHCR Filippo Grandi dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, seperti dikutip Bloomberg, Rabu (2/3).
Angka tersebut meningkat 300% dari proyeksi Uni Eropa sebanyak satu juta pengungsi. “Saya telah bekerja dalam krisis pengungsi selama hampir 40 tahun, dan saya jarang melihat eksodus orang yang meningkat pesat seperti ini,” kata Grandi menambahkan.
UNHCR mengungkapkan bahwa sekitar 677.000 orang telah meninggalkan Ukraina hingga Selasa (1/3). Para pemimpin di Hungaria, Polandia, Rumania, dan Slovakia telah mengindikasikan bahwa mereka siap menghadapi arus masuk pengungsi Ukraina.
Grandi mengatakan Senin bahwa PBB telah menerima setidaknya sumbangan dari perusahaan swasta dan warga negara dalam beberapa hari terakhir senilai US$ 40 juta atau lebih Rp 573 miliar.
Organisasi PBB tersebut juga meluncurkan kampanye untuk mengumpulkan US$ 1,1 miliar (Rp 15,77 triliun) untuk membantu orang-orang di Ukraina dan tambahan US$ 551 juta (Rp 7,9 triliun) untuk orang-orang yang telah meninggalkan Ukraina ke negara lain.
Perwakilan dari Inggris dan AS menunjukkan pada pertemuan Dewan Keamanan PBB Senin (28/2) bahwa negara mereka masing-masing menjanjikan bantuan tambahan sebesar US$ 54 juta (Rp 774 miliar), sementara Norwegia menjanjikan US$ 226 juta (Rp 3,24 triliun).
Sedangkan delegasi dari India menjanjikan pasokan dan bantuan medis, dan perwakilan Albania mengatakan negara itu akan menerima pengungsi.
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, berterima kasih kepada negara-negara yang telah menyambut para pengungsi. “Solidaritas ini penting untuk diperluas tanpa diskriminasi berdasarkan ras, agama, atau etnis,” katanya.
Bahkan entitas swasta turut menawarkan bantuan, seperti Airbnb Inc. yang mengatakan akan menyediakan perumahan jangka pendek gratis kepada 100.000 pengungsi. Perusahaan ini telah menawarkan bantuannya kepada para pemimpin di Polandia, Rumania, Jerman dan Hongaria.
Koalisi senator AS meminta Presiden Joe Biden dalam surat Senin untuk memberikan penunjukan Status Perlindungan Sementara (Temporary Protected Status/TPS) ke Ukraina sebagai bagian dari upaya untuk memastikan warga negara Ukraina di AS tidak harus kembali ke negara asal mereka sekarang.
“Memberikan TPS kepada populasi terbatas Ukraina yang saat ini berada di AS untuk sementara akan menciptakan gangguan minimal bagi negara kita, tetapi memaksa orang-orang ini untuk kembali ke zona perang tidak dapat diterima,” kata surat itu.