AS Dilanda Wabah Flu Burung, 20 Juta Ekor Unggas Mati

ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
Ilustrasi: Flu burung menyebar di peternakan ayam.
Penulis: Adi Ahdiat
17/4/2022, 11.00 WIB

Amerika Serikat (AS) kini sedang dilanda wabah flu burung, yang disebut-sebut sebagai wabah terburuk sejak 2015.

Menurut keterangan Departemen Pertanian AS (USDA) yang dilansir Reuters, Minggu (17/4), selama periode Januari-April 2022 wabah flu burung telah menyebar ke lebih dari 30 negara bagian AS.

Wabah tersebut juga dilaporkan telah mematikan lebih dari 20 juta ekor ayam dan kalkun di peternakan komersial setempat.

Reuters melaporkan saat ini USDA tengah merencanakan vaksinasi untuk melindungi unggas dari risiko fatal akibat flu burung.

Pada 2020, AS tercatat sebagai negara penghasil daging ayam terbesar di dunia. AS juga tercatat sebagai pengekspor daging unggas terbesar kedua, setelah Brasil.

Dengan demikian, wabah flu burung yang melanda AS berpengaruh pada turunnya produksi serta terganggunya pasokan unggas global.

Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), dampak dari wabah flu burung ini juga sudah mempengaruhi kenaikan harga daging unggas di tingkat internasional pada Maret 2022.

"Indeks Harga Daging FAO pada Maret 2022 rata-rata 120 poin, naik 5,5 poin atau 4,8 persen dibanding Februari 2022, serta mencapai titik tertinggi sepanjang masa," tulis FAO dalam laporan Food Price Index, Jumat (8/4).

"Harga daging unggas internasional menguat, didorong oleh berkurangnya pasokan dari negara-negara pengekspor utama akibat wabah flu burung," terang FAO.