India Dukung KTT G20 Indonesia Tak Memasukkan Isu Rusia dan Ukraina
Beberapa negara anggota G20 hendak mengangkat isu konflik Rusia dan Ukraina dalam forum kelompok 20 negara ekonomi besar dunia tersebut. Selain Cina, India merupakan negara yang mendukung Indonesia untuk tetap memprioritaskan tiga isu di forum G20.
"India sepenuhnya mendukung tiga prioritas luas pada arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi berkelanjutan di bawah tema keseluruhan 'Recover Together, Recover Stronger'," kata Duta Besar India untuk Indonesia Manoj Kumar Bharti, kepada Antara, dikutip Rabu (20/4).
Dia juga mengucapkan selamat kepada Indonesia karena berhasil menyelenggarakan berbagai pertemuan G20 secara efisien dan bermanfaat. Konferensi tingkat tinggi (KTT) kepala pemerintahan dan kepala negara G20 akan berlangsung pada 15-16 November di Bali.
"Saya juga ingin menyampaikan harapan terbaik untuk suksesnya KTT di Bali," kata Bharti.
Bharti berharap bahwa rangkaian diskusi dan pertemuan G20 di bawah presidensi Indonesia akan memberikan hasil yang substantif untuk pemulihan pandemi global pascapandemi.
"Kami mengharapkan dan mendukung diskusi global yang akan memungkinkan pengembangan kapasitas jangka panjang, berbagi praktik terbaik, dan pendekatan yang menjangkau semua, sehingga solusi akhir dapat berpusat pada manusia dan bersifat inklusif," katanya.
Bharti menekankan bahwa India, sebagai anggota Troika G20 dan pemegang Presidensi G20 yang akan datang, berdiri dalam solidaritas dengan Indonesia dan mendukung prioritas Indonesia di G20.
"Kami menegaskan kembali kesiapan kami untuk terus bekerja sama dengan Indonesia dan negara-negara anggota G20 untuk memajukan prioritas bersama dalam semangat kesinambungan dan konsistensi," ujar dia.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang digelar di Bali pada November mendatang. Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, mengatakan Presiden Putin sudah menerima undangan dari Presiden Joko Widodo untuk hadir di forum tersebut.
Menurut Vorobieva, Presiden Putin sudah menyatakan intensinya untuk menjadi bagian dari pertemuan G20. “Kami ingin berpartisipasi dan presiden kami sudah menegaskan keinginannya untuk datang ke G20 di Bali,” kata Vorobieva kepada Katadata, Senin (18/4).
Sejumlah negara anggota G20, antara lain Amerika Serikat, Australia, dan Kanada, menolak kehadiran Rusia di forum G20. Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, bahkan menyatakan Rusia seharusnya dikeluarkan dari forum G20.
Vorobieva menilai gerakan boikot sejumlah negara yang dimotori Amerika Serikat terhadap kehadiran Rusia di G20 tidak relevan. Forum ini akan tetap berjalan karena masih banyak negara lain yang akan hadir. “Jika ternyata Amerika Serikat memilih untuk tidak datang, itu urusan mereka,” katanya.
Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.