Indonesia Akan Perkuat Kerja Sama Pertahanan dengan Nigeria

ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Kendaraan tempur hasil produksi dari PT Pindad (Persero) melintas saat parade kendaraan di Komplek Pindad, Bandung, Jawa Barat, Jumat (28/2/2020).
2/5/2022, 16.27 WIB

Indonesia akan memantapkan hubungan kerja sama pada bidang pertahanan dengan Nigeria, dan memfokuskan pengembangan era baru pada sektor industri.

Dalam sebuah wawancara dengan media Nigeria, Leadership, Duta besar Indonesia untuk Nigeria, Usra Harahap, menjelaskan ada beberapa kegiatan telah disepakati bersama kedua pemerintahan, seperti pertemuan pejabat tinggi dan pejabat tingkat operasional, promosi kerja sama pendidikan dan pelatihan, promosi industri pertahanan di antara para pihak, serta berbagi informasi dan intelijen.

Ke depannya untuk memperkaya lingkup kerja sama tersebut, Asosiasi Industri Pertahanan Swasta Indonesia (Pinhantanas) juga ingin berperan memenuhi kebutuhan organisasi pertahanan dan keamanan di bidang alutsista keamanan, pemeliharaan, dan layanan perawatan untuk Nigeria.

"Dengan mempertimbangkan aspek strategis pengadaan alutsista, saya melihat ada peluang untuk menggunakan mekanisme counter-trade dalam pertukaran produk industri strategis Indonesia dengan minyak mentah yang selama ini dibeli Indonesia dari Nigeria," jelasnya dalam wawancara tersebut, Senin (2/5).

Indonesia dan Nigeria juga sudah mengambil langkah untuk menandatangani kerja sama militer dan pertahanan dalam bentuk Letter of Intent (LoI). Saat ini, komunikasi dilakukan oleh Kementerian Pertahanan Nigeria, dan diharapkan prosesi penandatanganan akan diadakan tahun ini.

Menurutnya, perjanjian ini akan menjadi tonggak bersejarah dalam kerja sama ini, terutama saat kedua negara sudah siap menandatangani Kerja Sama Pertahanan Bilateral.

"Hal ini menunjukkan bahwa kedua negara kita siap, untuk melanjutkan, meningkatkan level kerja sama serta mengembangkan era baru kolaborasi dalam bidang kerja sama pertahanan dan industri pertahanan," jelasnya.

Dubes Usra menekankan bahwa dalam enam tahun terakhir, volume perdagangan di antara kedua negara mengalami peningkatan, di mana pada 2016 mencapai USD 1,59 miliar atau sekitar Rp 23,7 triliun, sedangkan pada 2021, jumlahnya menjadi $2,46 miliar atau setara dengan Rp36,7 triliun meskipun ada gangguan pandemi Covid-19

Selama ini dalam neraca perdagangan kedua negara, Indonesia mengalami defisit akibat besarnya impor migas dari Nigeria. Ekspor utama Indonesia ke Nigeria adalah Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya, sandang, pangan, produk kertas, farmasi, elektronik, plastik, sabun, dan minyak pelumas. Sedangkan impor utama Indonesia dari Nigeria adalah produk minyak bumi, kapas, kakao, dan bahan baku kulit.

Ada sekitar 25 perusahaan Indonesia yang telah berinvestasi dan memiliki kontak dagang di Nigeria.

SImak juga data mengenai aset BUMN dalam industri pertahanan:

Reporter: Aryo Widhy Wicaksono