NASA Tunjuk 3 Perusahaan untuk Desain Reaktor Nuklir di Bulan
Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) bekerja sama dengan Departemen Energi Amerika Serikat (DOE) telah memilih tiga proposal dari tiga perusahaan untuk merancang konsep desain sistem tenaga nuklir untuk demonstrasi di bulan. Proyek tersebut rencananya akan diluncurkan pada akhir dekade ini
Ketiga perusahaan tersebut adalah Lockheed Martin dari Maryland, Westinghouse dari Cranberry Township, Pennsylvania, serta IX dari Houston, Texas.
Dikutip dari siaran pers NASA yang diterima di Jakarta pada Sabtu (25/6), kontrak akan diberikan melalui Idaho National Laboratory, laboratorium milik DOE dan dikelola oleh Battelle Energy Alliance. Kontrak berjangka waktu 12 bulan tersebut masing-masing bernilai sekitar 5 juta dolar AS.
Kontrak tersebut mendanai pengembangan konsep desain awal untuk sistem tenaga fisi 40 kilowatt yang direncanakan untuk bertahan setidaknya 10 tahun di bulan. Sementara itu, Battelle Energy Alliance memimpin pengembangan, evaluasi, dan pengadaan permintaan proposal yang disponsori oleh NASA.
Menurut Direktur Idaho National Laboratory, John Wagner, proyek ini merupakan langkah pertama yang dicapai Amerika Serikat untuk membangun tenaga nuklir di bulan.
“Saya menantikan untuk melihat apa yang akan dicapai oleh masing-masing tim ini,” kata Wagner.
NASA mengatakan, sistem tenaga fisi memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan sistem tenaga lainnya. Selain itu, system tenaga itu memiliki sinar matahari yang tersedia dan kondisi lingkungan alami.
Menurut NASA, demonstrasi sistem di bulan akan membuka jalan bagi misi jangka panjang di Bulan dan Mars. Teknologi tenaga permukaan fisi juga akan membantu sistem propulsi nuklir NASA yang mengandalkan reaktor untuk menghasilkan tenaga. Sistem ini dapat digunakan untuk misi eksplorasi luar angkasa.
“Teknologi baru mendorong eksplorasi kami di Bulan, Mars, dan sekitarnya. Mengembangkan desain awal ini akan membantu kami meletakkan dasar untuk memperkuat kehadiran manusia jangka panjang kami di dunia lain,” kata administrator asosiasi untuk Direktorat Misi Teknologi Luar Angkasa NASA, Jim Reuter.
Amerika Serikat (AS) merupakan negara dengan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) terbesar di dunia. Negara Paman Sam itu mampu mengolah hingga 852 triliun watt per jam. Angka itu sama dengan 30,5% dari total produksi PLTN global.