Bahasa Jepang memiliki keunikan, daya tarik, dan kesulitannya tersendiri. Namun, sama dengan cara mempelajari bahasa asing lainnya, mengasah kemampuan bahasa Jepang juga bisa dimulai dengan hal-hal dasar, salah satunya nama-nama hari.
Meneruskan anibee.tv, penanggalan pada masa Jepang kuno berbeda dengan Jepang modern. Zaman dahulu, Negeri Sakura menggunakan kalender lunar yang berdasarkan perhitungan fase bulan. Setelah periode isolasi berakhir, Jepang mulai membuka diri pada pengaruh asing. Kini sistem penanggalan di Jepang mengikuti kalender Gregorus yang umum diterapkan di dunia barat.
Nama Hari dalam Bahasa Jepang
Sama dengan negara lainnya, jumlah hari di Jepang sebanyak tujuh hari. Namun, masing-masing hari melambangkan planet tertentu yang dianggap sebagai pengaruh budaya Yunani. Nama hari menjadi elemen pertama, diikuti prefiks - youbi.
Mengutip marugoto.org, berikut nama hari dalam bahasa Jepang:
にちようび = Nichiyoobi = Minggu/hari matahari.
げつようび = Getsuyoobi = Senin/hari bulan.
かようび = Kayoobi = Selasa/hari api, melambangkan Mars.
すいようび = Suiyoobi = Rabu/hari air, melambangkan merkurius.
もくようび = Mokuyoobi = Kamis/hari kayu, melambangkan Jupiter.
きんようび = Kin'yoobi = Jumat/hari emas/logam, melambangkan Venus.
どようび = Doyoobi = Sabtu/hari Bumi, melambangkan Saturnus.
Setelah mengetahui nama hari dalam bahasa Jepang, untuk melengkapi pengetahuan soal hari dan tanggal dalam bahasa Jepang, hal selanjutnya yang perlu dipelajari adalah sistem penanggalan Jepang.
Dalam bahasa Jepang, sistem penanggalan dalam satu bulan memberlakukan dua penyebutan berbeda. Tanggal 1-10 biasa punya sebutan sendiri, sementara tanggal 11 dan seterusnya mengikuti penyebutan angka dengan akhiran prefiks - nichi, kecuali tanggal 14, 20, 24. Berikut penjelasannya:
1 = ついたち = Tsuitachi
2 = ふつか = Futsuka
3 = みっか = Mikka
4 = よっか = Yokka
5 = いつか = Itsuka
6 = むいか = Mulka
7 = なのか = Nanoka
8 = ようか = Yooka
9 = ここのか = Kokonoka
10 = とおか = Tooka
11 = じゅういちにち = Juu-ichi-nichi
12 = じゅうににち = Juu-ni-nichi
13 = じゅうさんにち = Juu-san-nichi
14 = じゅうよっか = Juu-yooka
15 = じゅうごにち = Juu-go-nichi
16 = じゅうろくにち = Juu-roku-nichi
17 = じゅうしちにち = Juu-shichi-nichi
18 = じゅうはちにち = Juu-hachi-nichi
19 = じゅうくにち = Juu-ku-nichi
20 = はつか = hatsuka
21 = にじゅういちにち = Nijuu-ichi-nichi
22 = にじゅうににち = Nijuu-ni-nichi
23 = にじゅうさんにち = Nijuu-san-nichi
24 = にじゅうよっか* = Nijuu-yokka
25 = にじゅうごにち = Nijuu-go-nichi
26 = にじゅうろくにち = Nijuu-roku-nichi
27 = にじゅうしちにち = Nijuu-shichi-nichi
28 = にじゅうはちにち = Nijuu-hachi-nichi
29 = にじゅうくにち = Nijuu-ku-nichi
30 = さんじゅうにち = Sanjuu-nichi
31 = さんじゅういちにち = Sanjuu-ichi-nichi
Penyebutan Tahun dan Istilah Waktu
Penyebutan tahun dalam bahasa Jepang bisa dilakukan dengan angka tahun dan kanji nen di akhirnya. Namun, selain kalender Gregorius, bahasa Jepang juga menggunakan kalender era kepemimpinan kaisar yang sedang bertakhta.
Tahun 1989 sampai April 2019 Jepang berada pada Tahun Heisei, sehingga penamaan tahun menjadi Heisei 1 untuk tahun 1989 atau Heisei 29 untuk tahun 2017. Namun, dalam penyebutannya ditambah dengan nen di akhir. Tahun 2017 dibaca Heisei nijuukyuu nen. Sejak Mei 2019, Jepang memasuki era Reiwa.
Namun, untuk penulisan tanggal dalam bahasa Jepang, bisa mengikuti penulisan umum sesuai tahun masehi. Misalnya, jika ingin mengucapkan "hari ini tanggal 17 Februari 2019", maka pengucapannya "Kyou wa ni-sen’ juu-kyuu-nen ni-gatsu juushichinichi desu”.
Di samping itu, dalam membahas tanggal, terdapat istilah lain terkait waktu lainnya yang kerap digunakan dalam percakapan sehari-hari. Berikut beberapa di antaranya:
ototoi = dua hari lalu
kinou = kemarin
kyou = hari ini
ashita = besok
asatte = lusa
mainichi = setiap hari
senshuu = minggu lalu
konshuu = minggu ini
raishuu = minggu depan
sengetsu = bulan lalu
kongetsu = bulan ini
raigetsu = bulan depan
kyonen = tahun lalu
kotoshi = tahun ini
rainen = tahun depan