Makna Beda Ukuran Meja Pertemuan Putin dengan Jokowi dan Pemimpin Lain

ANTARA FOTO/BPMI-Laily Rachev/rwa.
Presiden Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) usai menyampaikan pernyataan bersama di Istana Kremlin, Moskow, Rusia, Kamis (30/6/2022).
1/7/2022, 11.39 WIB

Presiden Joko Widodo telah menyelesaikan lawatannya untuk menemui dua pemimpin negara yang tengah berkonflik, Ukraina dan Rusia. Pertemuan berlangsung di saat pertempuran sengit masih berlangsung, terutama di kawasan Donbas, dengan Donetsk dan Luhansk sebagai garis depan peperangan.

Jokowi bertemu Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, di Istana Maryinsky, Kiev pada Rabu (29/6). Sementara dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, pertemuan berlangsung di Istana Kremlin, Moskow, Kamis (30/7).

Hal yang menarik dari pertemuan tete-a-tete antara Jokowi dan Putin adalah mengenai posisi. Putin lebih hangat menerima Jokowi, dan pembicaraan keduanya hanya berjarak sebuah meja kecil. Berdasarkan foto yang disebarkan Biro Pers Sekretariat Presiden Indonesia dan pemerintah Rusia, juga terlihat bagaimana gesture Putin lebih condong mendekat ke arah Jokowi.

Tak hanya ketika berdiskusi empat mata, Posisi berdiri Jokowi saat memberikan keterangan pers juga berada lebih dekat.

Presiden Joko Widodo (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) (Kremlin.ru)
PRESIDEN JOKO WIDODO BERTEMU PRESIDEN PUTIN (ANTARA FOTO/BPMI-Laily Rachev/rwa.)

Menurut Pengamat Militer dan Pertahanan Negara, Connie Rahakundini Bakrie, posisi duduk ini memiliki makna penting, terutama di tengah upaya untuk mendamaikan konflik antara Rusia dan Ukraina.

"Jokowi dan Indonesia dianggap negara sahabat," jelasnya saat dihubungi Jumat (1/7).

Posisi Jokowi begitu kontras terlihat perbedaannya, dengan saat Putin menemui beberapa pemimpin negara sebelumnya. Umumnya, Putin akan menemui tamu negara di sebuah meja panjang, dan menjaga jarak posisi menjauh saat menggelar konferensi pers.

Meja putih buatan Italia di Kremlin tersebut, disebut Connie, sudah ada sejak era Boris Yeltsin menjadi Presiden pertama Rusia pada 1991-1999.

"Putin menggunakan 'long table diplomacy' sepertinya pada tamu-tamu negara yang Russia menganggapnya tidak sebagai negara sahabat," kata Connie.

Setidaknya, tiga pemimpin negara Barat dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang ditemui Putin tahun ini semuanya dia temui dengan perantara meja panjang tersebut:

  1. Presiden Iran, Ebrahim Raisi pada 19 Januari 2022;
  2. Kanselir Jerman Olaf Scholz pada 15 Februari 2022;
  3. Presiden Prancis Emmanuel Macron pada 7 Februari 2022;
  4. Sekjen PBB, Antonio Guterres pada 27 April 2022
UKRAINE-CRISIS/UN-RUSSIA-PUTIN (ANTARA FOTO/REUTERS/Sputnik/Vladimir Astapkovich/Kremlin /foc/cf)

Sementara pemimpin negara yang ditemuinya di meja putih kecil selain Jokowi adalah:

  1. Presiden Kazakhstan, Qasym-Zhomart Toqaev pada 10 Februari 2022
  2. Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, 25 Juni 2022.
Reporter: Aryo Widhy Wicaksono