Presiden Sri Lanka Berhasil Kabur ke Maladewa dengan Pesawat Militer

Tangkapan layar dari Twitter
Sri Lanka
Penulis: Lavinda
13/7/2022, 09.54 WIB

Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa akhirnya berhasil meninggalkan negaranya, sesaat sebelum jadwal pengunduran dirinya berlangsung.

Kepala Negara berhenti dari jabatannya di tengah protes massal atas krisis ekonomi yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Kepergian Rajapaksa mengakhiri dinasti keluarga yang telah memerintah Sri Lanka selama beberapa dekade.

Menurut seorang pejabat tinggi keamanan Sri Lanka, dikutip dari CNN, Rajapaksa dan istrinya terbang ke Malé, di Maladewa, dengan pesawat angkut pasukan AN32 dari Angkatan Udara Sri Lanka.

Kontrol lalu lintas udara lokal menolak permintaan pesawat untuk mendarat sampai ada intervensi dari Ketua Majelis Parlemen Maladewa dan mantan Presiden, Mohamed Nasheed.

Sebelumnya, Rajapaksa diblokir untuk meninggalkan Sri Lanka setidaknya dua kali pada Senin (11/7) lalu, setelah menolak untuk bergabung dengan antrean imigrasi publik di Bandara Internasional Bandaranaike.

Mengutip CNN, seorang sumber militer berpangkat tinggi mengatakan, para pembantu pendukung Rajapaksa tiba di bandara di Kolombo pada Senin (11/7) dengan membawa 15 paspor milik presiden dan anggota keluarganya, termasuk Ibu Negara Ioma Rajapaksa, yang telah memesan kursi pada penerbangan Sri Lanka Airlines yang berangkat ke Dubai pada pukul 18.25, waktu setempat.

Tetapi petugas imigrasi menolak untuk memproses paspor yang diberikan kepada mereka, karena Rajapaksa dan keluarganya tidak hadir secara fisik untuk pemeriksaan silang. Akhirnya, penerbangan berangkat tanpa presiden dan keluarganya.

Upaya lain dilakukan untuk membawa keluarga itu ke penerbangan Etihad yang dijadwalkan meninggalkan Kolombo ke Abu Dhabi pada pukul 21.20. waktu setempat. Namun, masalah yang sama terjadi, karena Rajapaksa menolak untuk bergabung dengan antrean imigrasi umum untuk penerbangan.

Sebelumnya, pengunduran diri Rajapaksa direncanakan berlangsung pada Rabu (13/7) hari ini, di tengah protes massal dalam beberapa bulan terakhir akibat terjadinya krisis ekonomi yang melumpuhkan negara tersebut.

Hal ini berpotensi membuat Rajapaksa tak lagi memiliki kekebalan dan terkena serangkaian tuntutan hukum di negaranya. Dia telah dituduh melakukan korupsi tingkat tinggi dan salah urus ekonomi yang akhirnya membuat negara bangkrut dan memicu krisis keuangan terburuk sejak kemerdekaan.

Adik Presiden Sri Lanka Gagal Kabur ke Luar Negeri

Sebelumnya, para petugas imigrasi Sri Lanka mengatakan, pihaknya mencegah adik Presiden Gotabaya Rajapaksa, Basil Rajapaksa, terbang meninggalkan negara itu pada Selasa (12/7).

Dikutip dari Reuters, tindakan itu diambil para petugas saat kemarahan terhadap keluarga Rajapaksa mencapai puncaknya, akibat krisis ekonomi yang melumpuhkan negara tersebut. Sampai saat berita diterbitkan, belum ada kejelasan terkait lokasi Basil Rajapaksa hendak terbang.

Asosiasi Petugas Imigrasi dan Emigrasi Sri Lanka mengatakan para anggotanya menolak melayani Basil Rajapaksa di ruangan keberangkatan VIP di bandara di Kolombo.

"Mengingat kerusuhan terjadi di Sri Lanka, para pejabat imigrasi berada dalam tekanan berat untuk tidak mengizinkan tokoh-tokoh tingkat tinggi meninggalkan negara," kata Ketua Asosiasi Petugas Imigrasi dan Emigrasi Sri Lanka, K.A.S Kanugala, kepada Reuters, Selasa (12/7).

Menurut dia, pihaknya mengkhawatirkan keamanan diri mereka. Jadi, sampai masalah tersebut rampung, para personel yang bertugas di ruangan VIP memutuskan untuk tidak memberikan layanan kepada para tokoh-tokoh tersebut.