Ketua DPR AS ke Taiwan, Cina Batasi Perdagangan dan Siagakan Militer

ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Er
Ketua Dewan Perwakilan Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi (D-CA) di House Chamber of the U.S. Capitol di Washington, Amerika Serikat, Rabu (18/12/2019).
4/8/2022, 06.00 WIB

Ketua Parlemen Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi telah menyelesaikan kunjungannya ke Taiwan pada Rabu (3/8), setelah menyatakan solidaritas dan memuji demokrasi negara tersebut. Sikap yang menyulut kemarahan Cina atas kunjungan singkatnya ke pulau yang diklaim Beijing bagian dari negara mereka.

Cina menunjukkan kemarahan dengan meningkatkan aktivitas militer di perairan sekitar Taiwan, serta memanggil duta besar AS di Beijing, dan menghentikan beberapa impor pertanian dari Taiwan.

Kunjungan Pelosi ke Taiwan menjadi salah satu topik yang mendapatkan perhatian pembaca Katadata.co.id. Kedatangannya juga menandai pertama kalinya dalam 25 tahun terakhir, seorang pejabat tinggi AS datang ke Taiwan.

Beijing menganggap kedatangan politisi Partai Demokrat tersebut bisa membahayakan stabilitas keamanan di Selat Taiwan. "Solidaritas AS dengan 23 juta orang Taiwan lebih penting dari sebelumnya karena dunia menghadapi pilihan antara otokrasi dan demokrasi," kata Pelosi usai mendarat di Bandara Songshan, Taipei, Selasa (2/8) dikutip dari Reuters.

Dia juga mengkritik Cina yang terus meningkatkan ketegangan dengan Taiwan selama beberapa waktu belakangan. Pelosi juga merujuk "tindakan brutal" Cina terhadap situasi politik Hong Kong dan perlakuan terhadap Muslim Uyghur.

Menanggapi ini, Kementerian Luar Negeri Cina mengajukan protes keras kepada AS atas kedatangan Pelosi ke Taiwan. Bahkan, militer Cina menyiagakan pesawat tempur di sepanjang selat yang membelah kedua negara.

Simak reaksi AS menanggapi sikap keras Cina terhadap kunjungan Pelosi di sini.

USA-CONGRESS/SENATE (ANTARA FOTO/REUTERS/Tasos Katopodis/Pool /foc/cf)

Tak hanya menyiagakan pasukan militer, secara ekonomi, otoritas perdagangan dan bea cukai Cina membatasi perdagangannya dengan Taiwan dengan menghentikan ekspor dan impor beberapa komoditas, Rabu (3/8).

Pemerintah Cina mengatakan telah menghentikan ekspor pasir, impor jeruk, dan beberapa jenis ikan dari Taiwan. Administrasi Umum Kepabeanan Cina menjelaskan impor makanan dihentikan karena alasan pestisida dan virus corona pada beberapa pengiriman.

Sementara Kementerian Perdagangan Cina mengatakan telah menangguhkan ekspor pasir sesuai dengan ketentuan hukum yang tidak ditentukan.

Menanggapi sikap Cina ini, Kepala ekonom Asia Pasifik di Natixis di Hong Kong, Alicia García-Herrero, mengatakan bahwa penangguhan impor buah dan ikan akan memiliki efek yang tidak signifikan pada ekonomi Taiwan.

Berbeda dengan penghentian ekspor pasir dari Cina. Kebijakan ini menurutnya dapat berdampak signifikan karena konstruksi telah menjadi sumber penting pertumbuhan ekonomi selama pandemi.

Dikutip dari Taipei Times, Cina menjadi mitra dagang terbesar Taiwan. Ekspor Taiwan ke Cina daratan dan Hong Kong mencapai US$ 188,9 miliar pada 2021.

Simak pengaruh kemarahan Cina terhadap kunjungan Pelosi ke Taiwan di sini.

ASIA-PELOSI (ANTARA FOTOTyrone Siu/rwa.)

Ketua Parlemen AS terakhir yang mengunjungi Taiwan adalah Newt Gingrich, pada 1997. Tetapi berbeda dengan kunjungan sebelumnya, kedatangan Pelosi terjadi di tengah memburuknya hubungan Cina-AS, dan selama seperempat abad terakhir, Cina telah muncul sebagai kekuatan ekonomi, militer, dan geopolitik yang jauh lebih kuat.

Pelosi sedang dalam tur Asia yang mencakup kunjungan ke Malaysia, Singapura, Korea Selatan, dan Jepang.