Mengapa Kelompok LGBT Rentan Tertular Cacar Monyet di Amerika?

ANTARA FOTOEdgard Garrido/rwa.
Demonstrasi menolak stigma terhadap penderita cacar monyet.
Penulis: Amelia Yesidora
Editor: Yuliawati
23/8/2022, 11.42 WIB

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC Amerika Serikat hingga kini menetapkan risiko terinfeksi cacar monyet tergolong rendah. CDC mencatat di antara kelompok masyarakat, kelompok Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender atau LGBT merupakan yang paling rentan atau berisiko tinggi terpapar cacar monyet.

CDC menyatakan kebanyakan pasien yang terkonfirmasi cacar monyet di Amerika tercatat aktif secara seksual. Menurut ahli kesehatan masyarakat, yang termasuk kelompok ini adalah kelompok gay dan biseksual, alias laki-laki yang memiliki hubungan seks dengan laki-laki. Potensi kerentanan bila mereka berasal dari daerah dengan kasus konfirmasi penyakit cacar monyet.

Direktur Divisi Pencecgahan HIV/AIDS CDC Demetre Daskalakis menyebut kontak kulit secara singkat tidak membuat seseorang terjangkit penyakit ini. Kontak dalam waktu lebih lama yang menyebabkan penularan penyakit ini.

 “Bila anda bertanya seberapa lama waktu kontak yang dibutuhkan, saya tidak bisa menjawab pertanyaan itu, namun sepertinya penyakit ini tidak ditularkan oleh kontak singkat,” kata Daskalakis dilansir dari CNN, dikutip Selasa (23/8).

Daskalakis menyebut sebuah pesta yang dihadiri ribuan orang dan berlangsung dalam waktu lama bisa menjadi tempat penyebaran virus. Bila lokasi acara tersebut memiliki sirkulasi udara yang baik dan seseorang berinteraksi dengan lawan bicara tanpa lesi di kulitnya, maka resiko penularan penyakitnya rendah.

CDC masih meneliti apakah virus ini dapat ditularkan seseorang tanpa gejala melalui hubungan seksual.

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora