Korut Luncurkan Rudal Balistik ke Atas Laut Jepang, Tokyo Protes

ANTARA FOTO/REUTERS/KCNA /AWW/dj
REUTERS . . . NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN SOUTH KOREA. Pemandangan apa yang media sebut sebagai peluncuran rudal balistik antar benua (ICBM) "Hwasong 17" dalam foto tanpa tanggal yang dirlis Kantor Berita Sentral Korea Utara (KCNA) pada Jumat (25/3/2022).
3/11/2022, 16.47 WIB

Korea Utara kembali luncurkan rudal balistik pada pagi ini, Kamis (3/11), ke arah Jepang. Pemerintah Jepang langsung merespon dengan memberikan protes keras melalui jalur diplomatik di Beijing.

Kementerian Pertahanan Jepang mencatat sejumlah rudal terbang ke arah Laut Jepang dari arah Korea Utara sekitar 07.40 waktu setempat. Sebuah rudal balistik jarak menengah atau jarak jauh terbang sekitar 750 kilometer (Km) dengan ketinggian 2.000 Km.

"Tidak satu pun rudal dilaporkan terbang di dalam Zona Ekonomi Eksklusif Jepang. Tidak ada kerusakan yang dilaporkan," kata Menteri Sekretaris Kabinet Jepang Matsuno Hirozaku, Kamis (3/11) dikutip dari NHK.

Matsuno memastikan rudal yang terbang di atas Laut Jepang merupakan rudal balistik milik Korea Utara. Menurutnya, proyektil dari rudal tersebut merupakan rudal balistik antarbenua atau ICBM.

Sistem peringatan darurat nasional Jepang atau J-ALERT mendata sebuah rudal Korea Utara melintasi tiga provinsi pada 07.48 waktu setempat, yakni Miyagi, Yamagata, dan Niigata. Namun sistem tersebut merevisi laporannya lantaran rudal tersebut hilang di atas Laut Jepang.

Kementerian Pertahanan Jepang menilai ada rudal lain dari Korea Utara yang diluncurkan pada 08.40 waktu setempat. Matsuno mengatakan Dewan Keamanan Nasional Jepang telah mengadakan pertemuan terkait kejadian pagi hari ini.

Para menteri terkait terus mewaspadai adanya kemungkinan peluncuran rudal lebih lanjut. Selain itu, Matsuno menyampaikan akan bekerja sama erat dengan Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa atau PBB dalam merespon situasi tersebut, termasuk dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Kantor Berita Korea Utara KCNA memberitakan bahwa pemimpin negara tersebut, Kim Jong-un menyatakan latihan militwer sejak 25 September, termasuk rudal pertama yang ditembakkan ke Jepang dalam lima tahun sebagai peringatan keras kepada AS dan sekutunya.  

"Senjata yang ditembakkan di atas Jepang ke Pasifik Barat pada 4 Oktober adalah rudal balistik jarak menengah tipe baru dari darat ke darat,” kata KCNA.

Kim Jong-un sejauh ini menolak tawaran Presiden AS Joe Biden untuk melanjutkan pembicaraan nuklir yang terhenti selama lebih dari tiga tahun. "Kita harus mengirim sinyal yang lebih jelas kepada musuh yang meningkatkan ketegangan di kawasan dengan melibatkan angkatan bersenjata besar tanpa henti,” kata Kim.

Korut juga meluncurkan rudal yang mengarah ke arah perbatasan Korsel pada Rabu (2/11). Menteri Pertahanan Prabowo Subianto lalu merespons aksi Pyongyang.

"Kami berharap tidak terjadi, kami juga melakukan langkah untuk (meningkatkan) kewaspadaan," kata Prabowo di Jakarta International Expo, Rabu (2/11).

Reporter: Andi M. Arief