6 Tersangka Tragedi Itaewon, dari Polisi hingga Staf Pemadam Kebakaran

Antara
Petugas mengevakuasi korban kerumunan di Itaewon, Seoul, Korea Selatan, Sabtu (29/10).
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Yuliawati
8/11/2022, 11.30 WIB

Divisi Investigasi Spesial Kepolisian Korea Selatan telah menetapkan enam tersangka dalam bencana kerusuhan Itaewon yang terjadi pada 29 Oktober 2022. Mayoritas tersangka tersebut berasal dari Kepolisian Yongsan.

Seperti dikutip dari The Korea Herald, keenam tersangka tersebut adalah Mantan Kepala Polisi Stasiun Yongsan Lee Im-Jae, Petugas di Seoul Metropolitan Police Agency Ryu Mi-Jin, Kepala Polisi Distrik Yongsan-gu Park Hee-Young, Kepala Pemadam Kebakaran Yongsan Choi-Seong-Beom, dan dua petugas intelijen dari Stasiun Polisi Yongsan.

"Kami telah menyelidiki 154 orang dan membawa enam orang sebagai tersangka," kata Juru Bicara Divisi Investigasi Spesial Kepolisian Korea Selatan Kim Dong-Wook seperti dilansir dari The Korea Herald pada Selasa (8/11).

Seluruh tersangka diancam dugaan kelalaian profesional yang mengakibatkan kematian. Bencana Itaewon saat perayaan Halloween menyebabkan 156 korban jiwa, 30 orang luka berat, dan 122 orang luka ringan.

Dua tersangka yakni Lee Im-Jae dan Ryu Mi-Jin berpotensi dijatuhi dugaan melalaikan tugas. Sedangkan, dua petugas dari tim intelijen Stasiun Polisi Yongsan akan dikaitkan dengan penyalahgunaan wewenang dan penghancuran barang bukti.

Menurut Kim Dong-Wook, Lee Im-Jae, meninggalkan restoran dekat Kantor Polisi Yongsan pada 21.47 atau setelah mendapatkan notifikasi terkait kondisi di Itaewon. Lee Im-Jae berada di dalam mobil dan tiba di Stasiun Nosakpyeong sekitar 10 menit kemudian.

Karena kepadatan lalu lintas, Lee Im-Jae terus mengendarai mobil dan mencoba mengambil jalur memutar menuju lokasi kejadian. Dia keluar dari mobil sekitar pukul 22.55 dan tiba di lokasi kejadian perkara pada 23.05.

Artinya, Lee Im-Jae tiba di tempat kejadian perkara lebih dari 60 menit setelah tiba di Stasiun Nosakpyeong. Adapun, Kim Dong-Wook menilai jarak antara Stasiun Nosakpyeong dan lokasi kejadian dapat dicapai dengan waktu sekitar 10 menit dengan berjalan kaki.

Selain itu, rekaman dekat kejadian Bencana Itaewon menunjukkan Lee Im-Jae berjalan dengan tangan yang tergenggam di belakang punggungnya.

Saat ini, Kim Dong-Wook sedang menyelidiki kenapa Lee Im-Jae memutuskan untuk terus berada di dalam mobil. Selain itu, timnya juga menyelidiki apakan Lee Im-Jae memberikan instruksi sesuai dengan kondisi dari dalam mobil.

Di samping itu, Kim Dong-Wook juga menyelidiki kenapa Stasiun Kepolisian Yongsan menghapus laporan internal beberapa hari sebelum Bencana Itaewon. Menurutnya, hal tersebut mengesankan potensi adanya kecelakaan di Itaewon selama masa Halloween.

Dalam laporan tersebut, petugas intelijen menuliskan laporan terkait kebutuhan petugas atas kekhawatiran terjadinya kecelakaan di Itaewon. Kecelakaan tersebut dinilai disebabkan oleh kemungkinan munculnya kerumunan di sekitar lokasi selama akhir pekan Halloween.

Namun, Kepala Tim Intelijen Kepolisian Yongsan memerintahkan penghapusan rincian dalam laporan tersebut. Pada akhirnya, Kepala Tim Intelijen Kepolisian Yongsan menitahkan untuk menghapus laporan awal terkait potensi kecelakaan di Itaewon setelah Bencana Itaewon terjadi.

Di sisi lain, Kim Dong Wook menilai keberadaan Park Hee-Young saat tanggal Bencana Itaewon terjadi menjadi pertanyaan. Pasalnya, Park Hee-Young tiba di Jalan Quy Nhon atau sekitar 130 meter dari lokasi Bencana Itaewon dua kali sekitar 20.20.

Kim Dong-Wook meragukan ketekunan Park Hee-Young dalam memeriksa area tersebut lantaran area tersebut dekat dengan rumahnya. Adapun, laporan lokal menemukan Park Hee-Young meninggalkan pesan singkat yang menyatakan dirinya khawatir tentang kerumunan di Itaewon tanpa ada aksi lebih lanjut.

Menanggapi penetapan tersangka tersebut, Kepala Kepolisian Seoul Metropolitan Agency Kim Kwang-Ho menerbitkan permintaan maaf, Senin (7/11). Kim Kwang-Ho mengakui kurangnya respons dari Kepolisian terkait kejadian tersebut.

Kim Kwang-Ho baru mengetahui kejadian tersebut pada 23.36 atau 60 menit setelah Bencana Itaewon terjadi. Kim Kwang-Ho mengatakan sedang menginvestigasi masalah dalam sistem notifikasi dan rantai komando Kepolisian.

"Saya merasa bertanggung jawab terkait respon Kepolisian Seoul yang tidak cukup. Saya akan membantu inspeksi dan penyidikan pada Kepolisian Nasional dengan cara apapun," kata Kim Kwang-Ho dalam keterangan tertulis.

Reporter: Andi M. Arief