OPEC+ Tetap Berencana Pangkas Produksi, Harga Minyak Naik Hingga US$87

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi kilang minyak.
5/12/2022, 08.35 WIB

Negara-negara pengekspor minyak yang tergabung dalam OPEC+ tetap berencana memangkas target produksi minyak mereka. Hal tersebut merupakan hasil dari pertemuan organisasi tersebut pada Minggu (5/12).

Keputusan ini diambil di tengah perlambatan ekonomi di Cina serta pembatasan harga minyak Rusia yang dilakukan G7. Langkah ini juga membuat harga minyak terkerek.

Dari laman Oilprice, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) naik 1,74% menjadi US$ 81,3 per barel. Sedangkan harga Brent juga naik 1,6% menjadi US$ 87,1 per barel.

Dikutip dari Reuters, sebelumnya, OPEC+ membuat berang Amerika Serikat dan negara-negara Barat bulan lalu karena berencana memangkas produksi sebesar 2 juta barel per hari atau 2% produksi dunia. AS bahkan menuduh OPEC dan Arab Saudi berpihak pada Rusia.

Meski demikian, OPEC+ beralasan perlu memangkas produksi karena lemahnya prospek ekonomi. Harga minyak telah menurun sejak Oktober karena lambatnya pertumbuhan ekonomi Cina dan suku bunga yang tinggi.

Namun, OPEC+ akhirnya tetap mempertahankan produksi. Para menteri utama negara-negara tersebut akan bertemu pada 1 Februari mendatang.

Sedangkan, pada Jumat (2/12), G7 dan Australia menyetujui batas harga US$ 60 per barel untuk minyak mentah Rusia. Langkah ini diambil untuk memangkas pendapatan Rusia guna membiayai perang Ukraina.

Halaman: