Kasus Covid-19 Melonjak, Tesla Hentikan Produksi di Shanghai

ANTARA FOTO/REUTERS/Arnd Wiegmann/File Photo/WSJ/sad.
Logo produsen mobil Tesla
Penulis: Syahrizal Sidik
25/12/2022, 20.05 WIB

Perusahaan produsen kendaraan listrik, Tesla Inc, memutuskan untuk menghentikan aktivitas produksinya di Shanghai, Cina sejak Sabtu (24/12). Keputusan ini dilakukan seiring dengan lonjakan kasus Corona di Negeri Tirai Bambu.

Merujuk keterangan pejabat Cina, diperkirakan sebanyak 250 juta orang penduduk Cina terinfeksi Covid-19 pada periode 20 hari pertama Desember ini. Lonjakan kasus terjadi setelah Beijing melonggarkan kebijakan pengetatan pencegahan penularan Covid-19.

"Diperkirakan sebanyak 37 juta orang, atau 2,6% dari populasi terinfeksi pada Selasa saja," tutur Sun Yang, wakil direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Cina, seperti dikutip dari Financial Times, Minggu (25/12).

Perusahaan yang didirikan Elon Musk tersebut telah membatalkan shift pada Minggu pagi dan memberi tahu semua pekerjanya di pusat manufaktur paling produktif agar dapat memulai istirahat.

Reuters melaporkan, awal bulan ini bahwa raksasa mobil listrik itu berencana menghentikan produksi Model Y di pabrik tersebut mulai 25 Desember hingga 1 Januari.

Penangguhan itu terjadi di tengah gelombang infeksi yang meningkat setelah Cina melonggarkan kebijakan nol-Covid awal bulan ini, sebuah langkah mendadak yang disambut baik oleh bisnis dan publik tetapi sangat mengganggu operasi bisnis dalam jangka pendek.

Salah satu orang mengatakan para pekerja di Tesla dan pemasoknya juga jatuh sakit sebagai bagian dari gelombang ini, menimbulkan tantangan bagi operasi dalam seminggu terakhir. Tesla juga bergulat dengan tingkat inventaris yang tinggi karena Cina, sebagai pasar terbesar kedua secara global, akan mengalami penurunan.

Pabrik Shanghai telah difokuskan pada pembuatan model untuk ekspor pada minggu lalu. Perwakilan media di Tesla Cina tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Penangguhan perakitan Model Y di pabrik pada akhir bulan akan menjadi bagian dari pemotongan produksi yang direncanakan sekitar 30% pada bulan tersebut untuk model tersebut, model terlaris Tesla, di pabrik Shanghai.

Pabrik Shanghai menjadi pusat manufaktur terpenting untuk perusahaan kendaraan tetap beroperasi normal selama minggu terakhir Desember tahun lalu.

Reporter: Syahrizal Sidik