Rusia Diduga Bersiap Menyabotase Infrastruktur Energi di Laut Utara
Badan intelijen Belanda menyatakan bahwa telah mengawal kapal Rusia keluar dari perairannya di kawasan Laut Utara, setelah terdeteksi di dekat ladang pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai.
Mereka memperingatkan bahwa Rusia diam-diam memetakan infrastruktur energi di daerah tersebut, dan melakukan kegiatan yang mengindikasikan spionase dan persiapan untuk gangguan, dan sabotase. Bagian Belanda di Laut Utara dinilai rentan terhadap kegiatan spionase dan sabotase Rusia.
“Infrastruktur energi vital di sektor Belanda di Laut Utara, termasuk pipa gas dan ladang angin lepas pantai, bisa rentan terhadap upaya sabotase Rusia,” tulis laporan dinas intelijen Belanda, Military Intelligence and Security Service (MIVD) dan General Intelligence and Security Service (AIVD), seperti dikutip dari Reuters pada Selasa (28/2).
“Rusia sedang memetakan bagaimana taman angin kita di Laut Utara berfungsi. Mereka sangat tertarik bagaimana mereka bisa menyabotase infrastruktur energi,” kata Jenderal Jan Swillens, kepala intelijen militer MIVD Belanda.
Ada juga kemungkinan ancaman terhadap pasokan energi dan pasokan air minum di Belanda, kata badan intelijen dalam laporan tersebut. Sementara itu pemerintah Belanda mengatakan akan mengusir beberapa diplomat Rusia karena Rusia terus membawa mata-mata ke Belanda dengan kedok diplomasi.
Belanda bukan satu-satunya negara Eropa yang memperingatkan meningkatnya ancaman dari Rusia sejak invasi Rusia ke Ukraina setahun lalu. Norwegia, sesama anggota NATO Belanda, telah waspada terhadap potensi sabotase sejak musim gugur 2022.
Ketika itu pipa gas Nord Stream di Laut Baltik disabotase dan drone terdeteksi di dekat infrastruktur energi di produsen minyak dan gas terbesar di Eropa Barat.
Pada akhir September, Otoritas Keselamatan Perminyakan Norwegia (PSA) Norwegia mendesak peningkatan kewaspadaan oleh semua operator dan pemilik kapal di Landas Kontinen Norwegia.
Hal ini setelah perusahaan yang beroperasi di lepas pantai Norwegia telah memberikan peringatan atau pemberitahuan tentang adanya aktivitas pesawat nirawak atau drone tak dikenal yang terbang dekat dengan instalasi migas lepas pantai.
Seminggu kemudian, Norwegia menempatkan tentara dari Home Guard untuk melindungi infrastruktur energi sebagai produsen minyak dan gas terbesar di Eropa Barat dan negara tetangga di kawasan Skandinavia agar meningkatkan keamanan setelah sabotase Nord Stream.
Dinas Keamanan Polisi Norwegia (PST) pekan lalu mengatakan dalam laporan Penilaian Ancaman Nasional tahunan, yang pertama sejak invasi Rusia ke Ukraina. “Badan intelijen beberapa negara beroperasi di wilayah Norwegia. Menurut pendapat PST, dinas intelijen Rusia akan menjadi ancaman terbesar bagi Norwegia tahun ini,” kata PST.
“Tidak mungkin Rusia akan melakukan tindakan sabotase di wilayah Norwegia pada tahun 2023. Namun, tindakan sabotase bisa menjadi skenario yang lebih relevan jika kesediaan Rusia untuk meningkatkan konflik dengan NATO dan Barat meningkat,” kata dinas intelijen Norwegia dalam laporannya.
PST mengharapkan dinas intelijen Rusia akan membutuhkan intelijen politik dan militer baru terkait dengan konsekuensi perluasan NATO di wilayah Nordik. “Selanjutnya, peran Norwegia sebagai pemasok energi ke Eropa telah mengasumsikan pentingnya kebijakan keamanan yang lebih besar sebagai akibat dari perang di Ukraina,” kata PST dalam laporan tersebut.
Norwegia memasok lebih dari 25% gas alam ke seluruh Eropa dan telah melampaui Rusia sebagai pemasok utama setelah Moskow menghentikan pasokan pipa ke banyak negara UE tahun lalu.
Norwegia, bukan anggota UE tetapi anggota NATO dan sekutu dekat UE, menjadi semakin penting bagi keamanan energi Eropa karena Barat beralih ke pasokan dari sekutu untuk menggantikan pasokan energi dari Rusia.
“Selama setahun terakhir, kami telah melihat munculnya ambisi Rusia untuk memberikan tekanan pada keamanan energi Eropa. Oleh karena itu PST mengharapkan bahwa pada tahun 2023, Rusia akan mencoba mengumpulkan intelijen tentang sebagian besar aspek sektor minyak, gas, dan energi Norwegia,” kata Dinas Keamanan Polisi Norwegia.