Cerita 4 Anak Korban Pesawat Jatuh Bertahan 40 Hari di Hutan Amazon

Pixabay
Ilustrasi Hutan Amazon.
Penulis: Agustiyanti
11/6/2023, 14.39 WIB

Empat anak yang hilang sejak 40 hari lalu di hutan Amazon wilayah Kolombia ditemukan hidup dan dievakuasi pada Jumat (9/6). Mereka adalah korban kecelakaan pesawat berukuran kecil yang menewaskan ibu mereka, pilot, dan seorang lainnya. 

Keempat anak ini adalah kakak beradik. Lesly yang merupakan anak tertua baru berusia 13 tahun, sedangkan tiga adiknya baru berusia 9 tahun, 5 tahun, dan 1 tahun. Anak yang paling bungsu bahkan baru berusia 11 bulan ketika mereka hilang usai pesawat Cessna 206 yang mereka tumpangi jatuh pada 1 Mei 2023.

Mengutip AFP, pilot telah melaporkan masalah mesin hanya beberapa menit setelah lepas landas dari daerah pedalaman Amazon yang dikenal sebagai Araracuara dalam perjalanan sejauh 350 kilometer (217 mil) ke kota San Jose del Guaviare. Pesawat merupakan akomodasi yang biasa digunakan untuk melalui wilayah tersebut karena medan yang harus dilalui. 

Jenazah pilot, ibu dari anak-anak tersebut, dan seorang tokoh masyarakat adat setempat yang juga menumpangi pesawat yang sama dengan keempat anak itu ditemukan di lokasi kecelakaan. Pejabat setempat mengatakan, mereka berpergian untuk menghindari ancaman anggota kelompok bersenjata.

Anak-anak etnis Huitoto yang merupakan suku asli Amazon ini tampak kurus dan lemah saat ditemukan. Menurut pantauan wartawan AFP, mereka dibawa dengan  pesawat medis tentara ke rumah sakit militer di Bogota.

Menteri Pertahanan Ivan Velasquez, yang mengunjungi mereka di rumah sakit bersama Presiden Gustavo Petro, mengatakan anak-anak ini sudah pulih, tetapi belum bisa makan makanan padat.

Bagaimana Mereka Bertahan Hidup?

Kakek dari anak-anak tersebut, Fidencio Valencia mengatakan, bahwa cucu-cucunya merupakan anak semak belukar. Mereka tahu cara bertahan hidup di hutan. 

"Mereka awalnya bertahan hidup dengan makan sedikit tepung yang ada di pesawat, lalu biji-bijian," katanya.

Pencarian besar-besaran yang melibatkan 160 tentara dan 70 orang Pribumi dengan pengetahuan mendalam tentang hutan diluncurkan setelah kecelakaan itu. Aksi ini menarik perhatian global.

Hutan Amazon adalah rumah bagi jaguar, ular, dan predator lainnya, serta kelompok penyelundup narkoba bersenjata. Namun, saudara kandung itu bukan orang asing di hutan tersebut. 

"Mereka adalah anak-anak pribumi dan mereka mengenal hutan dengan baik. Mereka tahu apa yang harus dimakan dan apa yang tidak boleh dimakan. Mereka selamat karena ini dan kekuatan spiritual mereka," kata Luis Acosta dari Organisasi Adat Nasional Kolombia.

Selama pencarian, pelacak menemukan petunjuk seperti jejak kaki, popok, dan buah yang setengah dimakan. Ini  membuat tim pencarian percaya bahwa mereka berada di jalur yang benar.

Angkatan Udara yang khawatir anak-anak itu akan terus berkeliaran dan menjadi semakin sulit ditemukan membuang 10.000 selebaran ke hutan. Sebelaran tersebut berisikan instruksi dalam bahasa Spanyol dan bahasa Pribumi anak-anak itu sendiri yang menyuruh mereka untuk tetap tinggal.

Selebaran itu juga berisi cara bertahan hidup. Militer juga menjatuhkan paket makanan dan air kemasan. Tim penyelamat juga menyiarkan pesan yang direkam oleh nenek anak-anak tersebut, mendesak mereka untuk tidak bergerak. 

Panglima Angkatan Darat Helder Giraldo mengatakan tim penyelamat telah menempuh jarak lebih dari 2.600 kilometer (1.650 mil) untuk menemukan anak-anak itu. "Sesuatu yang tampaknya mustahil tercapai," kata Giraldo di Twitter.

Menurut militer, penyelamat akhirnya menemukan anak-anak itu sekitar lima kilometer  barat dari lokasi kecelakaan.