Presiden Jokowi Dijadwalkan Mengunjungi Australia 3-5 Juli

ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Sigid Kurniawan/wsj.
Ilustrasi, Presiden Joko Widodo (kanan) menyambut kedatangan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di lokasi KTT G20 Indonesia, Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022).
Penulis: Agung Jatmiko
29/6/2023, 09.00 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Widodo dijadwalkan akan melakukan kunjungan kerja ke Australia pada 3-5 Juli. Rombongan Presiden dijadwalkan akan bertemu Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, di Sydney.

Mengutip situs resmi kantor perdana menteri Australia, pm.gov.au, dalam kunjungan tersebut, kedua pemimpin negara ini akan mengadakan 8th Australia-Indonesia Annual Leaders Meeting.

Kedua kepala pemerintahan ini akan membahas bidang kerja sama yang masuk dalam kerangka kemitraan strategis komprehensif atau Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Sebagai informasi, IA-CEPA merupakan sebuah bentuk kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Australia. Kerjasama di bidang ekonomi ini dituangkan ke dalam perjanjian dengan maksud menjadikan kedua negara tersebut sebagai "Economic Powerhouse". Perjanjian ini telah ditandatangani oleh kedua negara sejak Maret 2019 dan telah melalui proses ratifikasi.

IA-CEPA terlebih dahulu diratifikasi oleh Australia pada tanggal 26 November 2019 yang diikuti oleh Indonesia yang meratifikasi perjanjian tersebut.

Kemudian, pada 28 Februari 2020 ratifikasi ini ditindaklanjuti dengan penerbitan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pengesahan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Australia.

Setelah menjalani 10 bulan proses ratifikasi, Menteri Perdagangan Republik Indonesia Agus Suparmanto dan Menteri Perdagangan, Investasi, dan Pariwisata Australia Simon Birmingham sepakat untuk memberlakukan IA-CEPA pada 5 Juli 2020.

Dalam kunjungan kerja selama tiga hari, Jokowi dan Albanese juga akan memperdalam hubungan, serta peluang komersial dan ekonomi bagi kedua negara melalui transisi ke net zero emission.

Dalam keterangan resminya, Albanese menyebutkan bahwa Australia berupaya membangun kerja sama yang luas dengan Indonesia dalam masalah iklim, pembangunan ekonomi, pendidikan, dan keamanan regional.

Menurutnya, kemakmuran dan stabilitas kawasan membutuhkan upaya dan tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, Australia berkomitmen untuk menjadi mitra yang kuat bagi teman dan tetangga kita di Asia Tenggara. "Saya berharap dapat bertemu dengan Presiden Widodo dan Ibu Negara di Sydney," kata Albanese.