Rusia Merudal Alun-alun Kota Tua di Ukraina, Tujuh Penduduk Tewas
Tujuh penduduk sipil Ukraina tewas dalam serangan rudal Rusia yang menghantam alun-alun Kota Chernihiv, Ukraina, pada Sabtu (19/8). Salah satu di antara korban tewas adalah anak perempuan berusia 6 tahun bernama Sofia.
Serangan rudal itu melukai 144 orang dan 41 orang lainnya mengalami luka berat. "Saya memastikan prajurit Ukraina akan memberikan respons kepada Rusia atas serangan teroris ini," kata Presiden Volodymyr Zelenskiy pada Minggu dini hari (20/8), seperti dikutip dari Reuters.
Ia merinci, dari 144 orang yang terluka, 15 di antaranya adalah anak-anak. Menteri Dalam Negeri Ukraina Ihor Klymenko mengatakan mayoritas korban sedang beraktivitas normal saat rudal menghantam kota tersebut. "Mereka sedang berkendara, menyeberangi jalan, atau pulang dari gereja," kata dia.
Zelenskiy mengatakan serangan yang menyasar Chernihiv, sebuah kota budaya dengan gereja berusia berabad-abad yang berjarak 145 kilometer utara Kyiv, bertepatan dengan hari raya jemaat Kristen Ortodoks yaitu Pesta Transfigurasi Kristus.
Seorang saksi mata berusia 63 tahun bernama Valentyna, dikutip dari Reuters, mengatakan peristiwa tersebut sebagai bencana. "Mengerikan. Mengerikan. Ada yang terluka, ambulans, dan pecahan kaca di sini. Mimpi buruk. Hanya mimpi buruk," kata dia yang melihat kekacauan tersebut di gedung teater seberang apartemennya.
Koordinator Kemanusiaan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Ukraina, Denise Brown, mengutuk Rusia atas serangan rudal tersebut. "Sungguh keji melakukan penyerangan terhadap alun-alun kota besar di pagi hari ketika masyarakat tengah beraktivitas. Orang-orang berlalu-lalang, sebagian besar pergi ke gereja untuk merayakan hari besar keagamaan bagi mayoritas penduduk Ukraina," kata dia, Sabtu (20/8), dikutip dari pernyataan resmi yang dirilis di situs United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA).
Brown juga mengutuk pola serangan Rusia yang selalu mengincar penduduk sipil dengan menembakkan rudal ke daerah-daerah berpenduduk di Ukraina. "Serangan yang diarahkan kepada warga sipil atau objek sipil dilarang keras berdasarkan hukum humaniter internasional. Ini harus dihentikan!"