Presiden Joko Widodo resmi menutup rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN 2023 di Jakarta pada Kamis (7/9). Dalam rangkaian KTT ke-43 ini, Jokowi berpesan kepada para kepala negara yang hadir agar tidak menciptakan konflik atau ketegangan baru.
"Di forum, memang saya sampaikan bahwa setiap pemimpin yang hadir punya tanggung jawab yang sama-sama besar untuk tidak menciptakan konflik baru, untuk tidak menciptakan ketegangan baru," ujar Jokowi dalam konferensi pers penutupan KTT ASEAN ke-43 di Jakarta, Kamis (7/9).
KTT ASEAN ke-43 dihadiri oleh para kepala negara ASEAN dan negara mitra ASEAN, seperti Cina, Jepang, Korea Selatan, India, Kanada, Australia, Amerika Serikat, hingga Rusia. Cina diwakili oleh Perdana Menteri Li Qiang, Amerika Serikat diwakili oleh Wakil Presiden Kamala Harris, sedangkan Rusia diwakili oleh Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov.
Jokowi mengatakan, para pemimpin negara juga memiliki tanggung jawab untuk menurunkan tensi geopoliitik yang panas, mencairkan suasana yang beku, hingga menciptakan ruang dialog. Ia juga mengingatkan bahwa dunia akan hancur jika konflik dan ketegangan di suatu tempat dibawa dan dijadikan tarik menarik di tempat lain.
"Jika kita tidak mampu mengelola perbedaan, kita akan hancur. Jika kita ikut-ikutan terbawa arus rivalitas, kita akan hancur. Dunia ini butuh jangkar, butuh penetral, butuh safe house," ujarnya.
Ia pun menilai, ASEAN saat ini sudah berada di jalur yang tepat sebagai kontributor stabilitas dan perdamaian dunia. Hal ini, menurut dia, perlu terus dijaga.
Gelaran KTT ASEAN ke-43 dilaksanakan di tengah ketegangan politik dan keamanan yang masih terjadi di Myanmar dan Ukraina. Jokowi juga menyampaikan bahwa ASEAN akan mendorong perdamaian di Myanmar melalui lima langkah, salah satunya melalui pembentukan mekanisme Troika. Troika adalah kerja sama penanganan krisis Myanmar di antara ketua ASEAN yang menjabat, ketua tahun sebelumnya, dan tahun mendatang.
Untuk kelima kalinya, Indonesia didapuk menjadi Keketuaan ASEAN. Situasi dunia tahun ini yang belum kondusif tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mengemban amanah tersebut. Persaingan kekuatan besar dunia yang meruncing mesti dikelola dengan baik agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul, terutama di Asia Tenggara.
Keketuaan Indonesia juga diharapkan menjadi pintu bagi ASEAN untuk berperan aktif dalam perdamaian dan kemakmuran di kawasan melalui masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, Indonesia hendak memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.
Simak selengkapnya di https://katadata.co.id/asean-summit-2023 untuk mengetahui setiap perkembangan dan berbagai infomasi lebih lengkap mengenai KTT Asean 2023.
#KatadataAseanSummit2023 #KalauBicaraPakaiData