Cetak Rekor Curah Hujan Tertinggi Sejak 1884, Hong Kong Lumpuh

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/nym.
Ilustrasi badai hujan di Hong Kong.
Penulis: Dini Pramita
9/9/2023, 09.00 WIB

Hong Kong mengalami curah hujan terburuk dalam 140 tahun terakhir sejak Kamis (7/9). Akibatnya, banjir bandang mengubah jalanan Hong Kong dan melumpuhkan seluruh aktivitas di kota tersebut.

Mengutip dari South China Morning Post, Biro cuaca Hong Kong mengeluarkan peringatan black rainstrom untuk pertama kalinya sejak Oktober 2021. Peringatan diumumkan secara intens selama lebih dari 12 jam pada siang hari dan tercatat sebagai peringatan terlama sejak 1999 yang saat itu berlangsung selama lima jam 47 menit.

Sementara itu, Observatorium Hong Kong mencatat curah hujan mencapai lebih dari 158 milimeter antara pukul 23.00, Kamis malam, waktu setempat. Angka itu tercatat sebagai curah hujan per jam tertinggi di Hong Kong sejak 1884.

Sebanyak 132 orang, berusia 8-94 tahun, dirawat di rumah sakit dan seluruh aktivitas dihentikan, termasuk perdagangan di bursa saham. Pemerintah Hong Kong memberikan imbauan atau desakan kepada para pengusaha untuk mengatur kebijakan bekerja di bawah badai topan.

Seluruh kegiatan sekolah di Hong Kong diliburkan pada Jumat demi keselamatan anak-anak sekolah. Sejumlah gangguan transportasi terjadi akibat banjir yang merendam beberapa stasiun dan jalur lintasan kereta. Perusahaan MTR menghentikan layanan antara Shek Kip Mei dan Choi Hung karena banjir di dekat bagian Wong Tai Sin di jalur Kwun Tong.

Terowongan pelabuhan lintas kota, salah satu arteri utama yang menghubungkan Hong Kong dengan Kowloon, juga terendam banjir. Beberapa ruas jalan raya berubah seperti sungai yang deras sehingga sangat membahayakan keselamatan pengguna jalan.

Hujan deras yang berlanjut hingga Jumat pagi, memaksa penutupan pos pemeriksaan perbatasan di Heung Yuen Wai dan Man Kam To, serta layanan di kantor imigrasi kota, seluruh klinik umum, dan operasional pos.

Kepala Eksekutif John Lee Ka-chiu sejauh ini telah mengunggah dua imbauan di media sosial mengenai badai tersebut. Dalam unggahan itu, ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tetap menjaga keselamatan.

Unggahan tersebut dihujani kritik di kolom komentar. Para masyarakat Hong Kong yang memberikan kritik menganggap respons Ka-chiu sangat buruk, kontras dengan upaya seminggu sebelumnya ketika para pejabat melakukan segala upaya untuk melindungi kota dari Topan Super Saola.