Israel dilaporkan telah menyiagakan ratusan tank dalam persiapan serangan darat ke Jalur Gaza dalam upayanya untuk membasmi kelompok militan Palestina, Hamas.
Mengutip Al-Jazeera, Israel juga tidak menghentikan serangan udaranya ke kawasan tersebut. Setidaknya 2.329 warga Palestina, termasuk di antaranya 724 anak-anak, tewas akibat serangan udara Israel. Sementara korban dari serangan Hamas ke Israel diperkirakan 1.300 orang.
Menurut data PBB, sekitar 1 juta warga Gaza telah mengungsi dalam 7 hari terakhir sejak perang dimulai antara Israel dan Hamas. PBB menggambarkan situasi di Gaza yang dikepung oleh pasukan Israel sangat mencekam dan luluh lantak.
Militer Israel mengatakan pihaknya menyerang sasaran di Lebanon setelah serangan rudal oleh pejuang Hizbullah menewaskan seseorang di wilayahnya. Hal ini terjadi ketika Iran memperingatkan Israel untuk menghentikan “kejahatan perang” terhadap Gaza.
Sementara itu Amerika Serikat (AS) mengirimkan kapal perang pembawa pesawat USS Dwight Eisenhower untuk bergabung dengan kapal perang USS Gerald R Ford yang telah bersiaga di Laut Mediterania, sebagai bentuk dukungan terhadap Israel.
Seperti diketahui Israel bersiap melancarkan serangan darat di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas, setelah memberitahu warga Palestina yang tinggal di wilayah padat penduduk tersebut untuk mengungsi ke selatan, menuju perbatasan Mesir.
Israel menyatakan langkah tersebut untuk mencegah korban lebih banyak. Pasukan Pertahanan Israel (Israeli Defense Force/IDF) menyampaikan ultimatum tersebut melalui media sosial pada Jumat (13/10). “Warga sipil kota Gaza, mengungsi keselatan demi keselamatan dan keluarga”.
PBB merespons instruksi untuk merelokasi atau evakuasi banyak warga sipil dari utara Gaza ke selatan Wadi Gaza “tidak mungkin dilakukan” tanpa adanya “konsekuensi kemanusiaan yang menghancurkan”.
“PBB dengan tegas mengimbau agar perintah semacam itu, dibatalkan untuk menghindari apa yang sudah menjadi tragedi berubah menjadi situasi bencana," kata PBB dalam sebuah pernyataan.