Bertemu Biden, Xi Jinping: Planet Bumi Cukup untuk AS dan Cina

AFP/NPR
Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden bertemu sehari sebelum KTT G20 di Bali, Senin (14/11).
Penulis: Sorta Tobing
16/11/2023, 08.47 WIB

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menerima kedatangan Presiden Cina Xi Jinping pada Rabu (15/11), waktu setempat. Dalam momen bersejarah ini, keduanya sepakat untuk memulihkan hubungan dan komunikasi militernya. 

CNN melaporkan, kesepakatan tersebut menjadi upaya positif untuk memperbaiki hubungan dua negara yang terus tegang. Namun, hasil pertemuannya tidak sampai pada pernyataan bersama atau deklarasi kerja sama lainnya. 

Kedua pemimpin berbincang-bincang selama empat jam. Biden mengatakan Tiongkok seharusnya memberi pengaruh pada Iran untuk menghindari situasi lebih parah di Timur Tengah. Keduanya juga sepakat untuk menstabilkan hubungan setelah beberapa bulan dalam tegangan tinggi. 

Biden tidak hanya ingin menunjukkan kepada warga Amerika, tetapi juga secara langsung kepada Xi, mengapa hubungan yang lebih baik dengan Beijing adalah untuk kepentingan semua orang. "Saya pikir sangat penting bahwa Anda dan saya saling memahami dengan jelas, pemimpin ke pemimpin, tanpa kesalahpahaman atau ketidakjelasan komunikasi," ujar Biden ketika memulai pembicaraan  di Filoli Estate, San Francisco, AS.

Xi dalam keterangan tertulisnya mengatakan planet bumi cukup untuk dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia tersebut. "Kesuksesan satu negara adalah kesempatan bagi negara lain," ucapnya dalam keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri Tiongkok, dikutip dari Antara

Dalam keterangan tertulis tersebut, Presiden Xi menggaribawahi pandangannya bahwa persaingan antarnegara besar bukanlah tren yang tepat saat ini. Ia mengakui Cina dan AS memiliki perbedaan sejarah, budaya, sistem sosial, dan jalur pembangunan.

"Namun selama keduanya menghormati satu sama lain, hidup berdampingan secara damai dan mengupayakan kerja sama yang saling menguntungkan, Cina dan AS akan mampu mengatasi perbedaan dan menemukan cara yang tepat bagi kedua negara besar ini untuk bisa rukun satu sama lain," tulis keterangan itu.

Menurut Xi, setahun sejak pertemuannya terakhir dengan Presiden Biden di Bali, Indonesia, banyak hal telah terjadi misalnya dunia setelah keluar dari pandemi. Tapi dampaknya masih terasa, misalnya pemulihan perekonomian global masih lamban, rantai pasokan masih terganggu dan proteksionisme meningkat.

Selain itu, Xi juga mengatakan hubungan Cina-AS memang tidak pernah berjalan mulus selama sekitar 50 tahun terakhir dan selalu menghadapi berbagai masalah. "Bagi dua negara besar seperti Cina dan AS, saling mengabaikan satu sama lain bukanlah suatu pilihan. Tidak realistis bagi salah satunya untuk mengubah pihak lain. Konflik maupun konfrontasi juga punya konsekuensi yang merugikan kedua belah pihak," ucapnya.