Jerman Kritik Tindakan Israel di Tepi Barat, Ancam Cabut Dukungan
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengkritik kebijakan pemukiman Israel di Tepi Barat yang berhasil diduduki pada Sabtu (18/11). Ia mengulangi seruan untuk solusi dua negara bagi Israel dan Palestina.
“Kami tidak ingin ada pemukiman baru di Tepi Barat, tidak ada kekerasan yang dilakukan pemukim terhadap warga Palestina di Tepi Barat,” kata Scholz seperti dikutip Reuters pada Minggu (19/11).
Dia menegaskan bahwa solusi terbaik bagi Israel dan Palestina adalah solusi dua negara. “Jika beberapa pihak dalam politik Israel menjauhkan diri dari hal ini, kami tidak akan mendukung mereka,” ujarnya.
Selain itu Scholz juga menekankan pentingnya bantuan kemanusiaan Jerman bagi Palestina. “Jerman tidak hanya berada di pihak Israel, namun bersama dengan Amerika Serikat (AS), Jerman merupakan donor bantuan kemanusiaan terbesar bagi Palestina,” ujarnya.
“Bukan negara-negara yang berada di lingkungan tersebut, meskipun beberapa di antaranya sangat kaya,” ujarnya merujuk pada negara-negara Arab. “Kamilah yang memungkinkan sekolah dan rumah sakit dijalankan di sana”.
Otoritas Palestina Harus Memerintah Jalur Gaza dan Tepi Barat
Sementara itu Presiden AS Joe Biden menyatakan pemerintah Palestina pada akhirnya harus memerintah jalur Gaza dan Tepi Barat setelah perang antara Israel dan Hamas berakhir. Biden sebelumnya menyebut upaya Israel menduduki Gaza adalah kesalahan besar.
“Saat kita berupaya mencapai perdamaian, Gaza dan Tepi Barat harus dipersatukan kembali di bawah satu struktur pemerintahan, yang pada akhirnya di bawah revitalisasi Otoritas Palestina, seiring kita semua berupaya menuju solusi dua negara,” kata Biden dalam artikel opini di Washington Post, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (19/11).
Biden menulis artikel opini di Washington Post untuk menjawab pertanyaan dunia terkait apa yang Amerika inginkan untuk Gaza setelah konflik selesai.
Dia menekankan, tidak boleh ada pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza, tidak boleh ada pendudukan kembali, tidak boleh ada pengepungan atau blokade, dan tidak boleh ada pengurangan wilayah.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mempermasalahkan rencana Biden agar Otoritas Palestina memerintah Gaza.
“Saya pikir Palestina dalam bentuknya yang sekarang tidak mampu menerima tanggung jawab atas Gaza setelah kita berjuang dan melakukan semua ini, untuk menyerahkannya kepada mereka,” katanya pada konferensi pers di Tel Aviv.