WHO Temukan Kuburan Massal Korban Serangan Israel di RS Al-Shifa

Katadata
Konflik Palestina - Israel meningkat.
Penulis: Happy Fajrian
19/11/2023, 19.58 WIB

Sebuah tim penilai kemanusiaan mengunjungi Rumah Sakit Al Shifa di Gaza utara dan melihat tanda-tanda penembakan dan tembakan. WHO menyebut fasilitas kesehatan tersebut sebagai “zona kematian”.

Tim yang dipimpin WHO, yang terdiri dari para ahli kesehatan masyarakat, petugas logistik dan staf keamanan dari berbagai departemen PBB, hanya dapat menghabiskan waktu satu jam di dalam rumah sakit pada hari Sabtu karena masalah keamanan, kata WHO dalam sebuah pernyataan.

Tim tersebut menggambarkan rumah sakit tersebut sebagai “zona kematian” dan mengatakan situasinya “mendesak”, dimana rumah sakit pada dasarnya tidak berfungsi sebagai fasilitas medis karena kelangkaan air bersih, bahan bakar, obat-obatan dan kebutuhan penting lainnya.

“Tanda-tanda penembakan dan tembakan terlihat jelas. Tim melihat kuburan massal di pintu masuk rumah sakit dan diberitahu bahwa lebih dari 80 orang dimakamkan di sana,” kata WHO seperti dikutip Reuters, Minggu (19/11).

Dalam laporannya WHO menyebut lorong-lorong dan halaman rumah sakit dipenuhi dengan limbah medis dan padat, dan pasien serta staf kesehatan menyatakan ketakutannya terhadap kesehatan dan keselamatan mereka.

Terdapat 25 petugas kesehatan dan 291 pasien, termasuk 32 bayi dalam kondisi kritis, yang masih berada di Al Shifa. “WHO dan mitranya segera mengembangkan rencana untuk segera mengevakuasi pasien yang tersisa, staf dan keluarga mereka,” katanya.

“Selama 24-72 jam ke depan, sambil menunggu jaminan perjalanan yang aman dari pihak-pihak yang berkonflik, misi tambahan sedang diatur untuk segera mengangkut pasien ke rumah sakit lain di selatan Gaza,” tulis WHO.

Sementara itu sisa 2.500 pengungsi internal yang mencari perlindungan di kompleks Al Shifa telah hilang setelah Pasukan Pertahanan Israel mengeluarkan perintah evakuasi pada Sabtu (18/11).

Pasukan Israel menangkap Al Shifa dalam serangan mereka di Gaza utara pekan lalu, dengan mengatakan bahwa kelompok tersebut menyembunyikan pusat komando bawah tanah Hamas. Militer mengatakan mereka menemukan bukti adanya pangkalan Hamas di bawah tanah. Staf Al Shifa mengatakan Israel tidak membuktikan hal tersebut.

“Kunjungan tersebut dikoordinasikan dengan militer Israel untuk mengurangi risiko tetapi terjadi di zona konflik aktif, dengan pertempuran sengit di dekat rumah sakit,” kata WHO.

WHO mengulangi seruannya untuk segera melakukan gencatan senjata dan memberikan bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan, dengan mengatakan bahwa pilihan untuk perawatan medis di daerah kantong kecil di pesisir pantai tersebut semakin berkurang.