Organisasi kemanusiaan MER-C menyatakan tiga relawan warga negara Indonesia atau WNI di RS Indonesia di Gaza berada dalam kondisi sehat usai serangan Israel ke rumah sakit tersebut. Namun demikian, MER-C masih belum bisa menghubungi ketiga relawan tersebut.
"Jami belum bisa berkomunikasi dengan teman-teman yang ada di sana," ujar Sarbini dalam konferensi pers MER-C di Jakarta, Senin (21/11).
Namun demikian, menurut dia, MER-C telah memperoleh informasi dari jaringan mereka di Gaza bahwa kondisi ketiga relawan sehat. "Sda beberapa foto yang dikirim kepada kami, mereka berada di Rumah Sakit Indonesia," kata dia.
Sarbini menyebut, terdapat 700 orang luka-luka yang sedang dirawat dan sekitar 5.000 orang yang mengungsi di dalam RS tersebut, yang mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
"Jadi tidak ada alasan yang kuat bagi Israel untuk menyerang karena di dalam rumah sakit Indonesia terdiri dari pasien-pasien yang sedang dirawat," kata dia.
Mengutip Anadolu, Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan 12 orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka akibat serangan roket Israel di Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara pada Senin (21/11).
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi sebelumnya mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri hilang kontak dengan tiga WNI yang menjadi relawan di RS Indonesia. Dia juga menegaskan bahwa Indonesia mengutuk serangan Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang telah menewaskan sejumlah warga sipil itu.
Retno mendesak semua negara, terutama yang memiliki hubungan dekat dengan Israel harus menggunakan pengaruh dan kemampuannya untuk mendesak Israel menghentikan kekejamannya.
Dia mengatakan bahwa Indonesia dan negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) akan terus menggalang dukungan dari negara-negara anggota tetap Dewan Keamanan (DK PBB) agar gencatan senjata dapat segera dilakukan dan bantuan kemanusiaan dapat juga dilakukan tanpa hambatan.