Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan negaranya akan tetap melanjutkan perang dengan kelompok militan Palestina, Hamas, di Jalur Gaza. Perang akan berlanjut meski ada tuntutan genosida yang diajukan oleh Afrika Selatan di Mahkamah Internasional di Den Haag.
"Kami akan melanjutkan perang di Jalur Gaza sampai kami mencapai semua tujuan kami. Den Haag dan poros kejahatan tidak akan menghentikan kami," kata Netanyahu kepada wartawan seperti dikutip Anadolu, Sabtu (13/1). Dia tidak menjelaskan apa yang dimaksud dengan "poros kejahatan."
Adapun tujuan Israel yang dimaksud Netanyahu termasuk pemusnahan kelompok perlawanan Palestina Hamas, pemulangan semua sandera, dan memastikan daerah kantong tersebut tidak menimbulkan ancaman untuk Israel di masa depan.
"Untuk mencapai tujuan ini, kami akan mengajukan anggaran besok (Minggu) yang akan menghasilkan lebih banyak dana untuk keamanan," ujarnya.
Dia juga membahas masalah Koridor Philadelphia, sebidang tanah sempit sepanjang 14 kilometer (8,7 mil) yang membentang di sepanjang perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir.
Netanyahu mengatakan bahwa tanpa kontrol atas rute tersebut, Israel tidak bisa melenyapkan Hamas, dan kami sedang mempertimbangkan semua pilihan terkait hal tersebut. Dia juga memastikan tidak akan memindahkan dana ke Otoritas Palestina yang dapat membantu Hamas dengan cara apa pun."
Mahkamah Internasional di Den Haag mengadakan sidang publik pada Kamis (11/1) dan Jumat (12/1) sebagai bagian dari permulaan kasus yang diajukan bulan lalu oleh Afrika Selatan terhadap Israel atas dugaan kejahatan genosida terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
Pengadilan diperkirakan akan menentukan langkah selanjutnya dalam beberapa hari mendatang terkait gugatan yang diajukan oleh Afrika Selatan terhadap Israel.
Perang Israel dengan Hamas di Jalur Gaza sudah berlangsung 100 hari sejak 7 Oktober lalu. Perang ini telah menewaskan 23.800 orang.