Raja Charles baik-baik saja setelah merencanakan perawatan untuk mengatasi pembesaran prostat pada hari Jumat (26/1). Hal itu menurut sumber kerajaan Inggris setelah dia dirawat di rumah sakit yang sama dengan menantu perempuannya, Kate Middleton.
Raja didampingi istrinya Ratu Camilla ke klinik swasta London di London barat, tempat Kate juga menjalani perawatan setelah menjalani operasi perut pekan lalu.
Camilla sambil tersenyum mengatakan Raja Charles baik-baik saja. Sumber kerajaan mengonfirmasi bahwa prosedur telah dilakukan dan dia baik-baik saja.
“Yang mulia ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah mengirimkan ucapan selamat selama seminggu terakhir dan senang mengetahui bahwa diagnosisnya berdampak positif pada kesadaran kesehatan masyarakat,” kata Istana Buckingham dikutip dari Reuters, Sabtu (27/1).
Pekan lalu, pihak istana mengumumkan bahwa Charles yang kini berusia 75 tahun akan menjalani prosedur penyembuhan untuk kondisi prostat jinak yang biasa terjadi pada pria berusia di atas 50 tahun. Para pembantu kerajaan menolak mengatakan berapa lama raja akan dirawat di rumah sakit, namun pertemuan publiknya yang akan datang telah ditunda.
Bangsawan Inggris biasanya tidak mengungkapkan rincian penyakitnya, menganggap semua masalah medis sebagai masalah pribadi. Namun Charles sangat ingin berbagi rincian kondisinya untuk mendorong pria lain yang mengalami gejala agar melakukan pemeriksaan kesehatan.
Tak hanya Raja Charles, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga pernah menjalani operasi kanker prostat. Kala itu presiden keenam Indonesia tersebut mengalami kanker prostat stadium awal dan memutuskan operasi di Amerika Serikat pada tahun 2021.
Mengenal Gangguan Prostat
Mengutip artikel Rumah Sakit Siloam, gangguan prostat adalah masalah kesehatan yang umum terjadi pada pria yang telah memasuki usia senja. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan prostat, seperti usia, genetik, pola makan, dan gaya hidup.
Menurut data World Health Organization (WHO), sekitar 50% pria yang berusia di atas 50 tahun mengalami masalah prostat yang berkaitan dengan BPH (Benign Prostatic Hyperplasia) dan 10% di antaranya bersifat ganas.
Namun, sayangnya masih banyak pria yang mengabaikan kesehatan prostat mereka karena merasa malu atau tidak nyaman untuk membicarakannya. Padahal, gangguan prostat yang tidak diatasi dengan baik dapat mempengaruhi kualitas hidup, seperti kesulitan buang air kecil, nyeri, bahkan impotensi. Pria di usia muda pun perlu memahami gangguan prostat sebab dengan mengetahuinya, gangguan prostat dapat ditangani dengan segera.
Faktanya gangguan prostat tidak hanya dapat menyerang di usia senja. Terdapat tiga gangguan prostat yang paling sering dijumpai pada pria, yaitu prostatitis, BPH, dan kanker prostat. Berikut penjelasannya:
- Prostatitis
Pada pria berusia 30–40 tahun, gangguan prostat yg sering ditemui adalah prostat inflamasi atau prostatitis. Gangguan ini dapat dipicu karena adanya peradangan akibat faktor stres dan pola hidup, seperti melakukan diet tidak sehat, mengonsumsi makanan pedas dan alkohol berlebihan.
- Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)
Pria di atas 50 tahun pada umumnya memasuki tahap andropause dan cenderung mengalami beberapa masalah menua. Rambut memutih, kemampuan seksual menurun, perubahan bentuk tubuh, deposit lemak di beberapa tempat, dan pembesaran prostat merupakan hal yang wajar dialami pria saat memasuki usia tua.
- Kanker Prostat
Faktanya, 90% permasalahan BPH bersifat jinak. Namun, 5–10% dari BPH dapat bersifat ganas atau kanker. Hal ini disebabkan karena prostat merupakan organ reproduksi yang dipengaruhi oleh faktor hormonal. Perlu diketahui, setiap organ tubuh yang diatur oleh hormon dapat berpotensi timbul kanker.
Bahwa penyakit atau gangguan prostat dapat menyerang pria mulai dari usia 30 tahun. Namun, memang lebih besar risikonya saat pria memasuki usia lanjut.
Berikut ini beberapa faktor yang dapat memengaruhi kesehatan prostat pada pria berusia lanjut.
- Perubahan kadar hormon
- Perubahan sistem saraf
- Gaya hidup tidak sehat
- Kurangnya aktivitas seksual
- Rentan terinfeksi saluran kemih
Untuk mencegah sakit prostat pada pria lanjut usia, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Berikut di antaranya:
- Tetap aktif secara fisik.
- Hindari pemicu stres.
- Konsumsi makanan sehat.
- Hindari alkohol dan rokok.
- Lakukan pemeriksaan prostat secara teratur.
Adapun pemeriksaan prostat yang wajib dilakukan pria, terutama di atas 50 tahun, adalah pemeriksaan PSA dan medical check up skrining kanker pada pria. Apabila dokter mendiagnosis adanya gangguan prostat yang membahayakan pasien, dokter dapat melanjutkan pemeriksaan dengan USG prostat, MRI prostaat, hingga biopsi prostat dengan robotic prostate biopsy.