Sembilan Negara Setop Bantuan untuk Palestina

ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed Salem/RWA/sa.
Ilustrasi korban perang di Gaza, Palestina
Penulis: Safrezi Fitra
28/1/2024, 11.24 WIB

Sembilan negara memutuskan untuk menghentikan dana bantuan ke Palestina melalui Lembaga Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Hal ini terjadi setelah adanya tuduhan bahwa staf UNRWA terkait dengan kelompok militan Palestina, Hamas.

"Sembilan negara hingga hari ini menghentikan sementara pendanaan mereka untuk UNRWA. Keputusan ini mengancam kerja kemanusiaan kami yang sedang berlangsung di seluruh kawasan, khususnya di Jalur Gaza," kata Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini dalam pernyataannya di situs resmi UNRWA, seperti dikutip Reuters, Sabtu (27/1).

Sembilan negara tersebut adalah Amerika Serikat, Australia, Kanada, Inggris, Jerman, Belanda, Swiss, Finlandia dan Italia.

Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani menyatakan Italia dan negara aliansi lainnya berkomitmen memberikan bantuan kemanusiaan untuk Palestina sekaligus menjaga keamanan Israel. Namun, "Pemerintah Italia telah memberhentikan bantuan finansial untuk UNRWA setelah serangan kejam Hamas pada 7 Oktober," kata Tajani.

Beberapa staf UNRWA dituduh Israel terlibat dalam serangan kelompok Hamas pada 7 Oktober 2023. Setelah tuduhan tersebut muncul, UNRWA langsung memecat beberapa stafnya yang dianggap terlibat.

Lazzarini pernah mengatakan pihaknya melakukan investigasi untuk mengusut kasus tersebut. Para staf itu juga bakal dimintai pertanggungjawaban, termasuk melalui tuntutan pidana.

"Sangat mengejutkan melihat penangguhan dana kepada Badan itu sebagai reaksi terhadap tuduhan terhadap sekelompok kecil staf, terutama mengingat tindakan segera UNRWA dengan mengakhiri kontrak mereka dan meminta penyelidikan independen yang transparan," ujarnya.

Lazzarini pun mendesak agar kesembilan negara tersebut untuk menarik kembali keputusan tersebut. Saat ini lebih dari 2 juta orang warga Palestina bergantung pada lembaga itu untuk kelangsungan hidup mereka.

"Kehidupan masyarakat di Gaza bergantung pada dukungan ini dan begitu pula stabilitas regional," kata Lazzarini.

UNRWA adalah lembaga PBB yang didirikan untuk membantu pengungsi perang pada 1948 saat berdirinya Israel dan memberikan layanan pendidikan, kesehatan dan bantuan kepada warga Palestina di Gaza, Tepi Barat, Yordania, Suriah dan Lebanon.

Lembaga ini telah memainkan peran bantuan yang sangat penting selama perang yang dilancarkan Israel untuk melenyapkan Hamas setelah serangan 7 Oktober. Setelah beberapa pekan Israel menyatakan perang terhadap Hamas dan menyerang Gaza, UNRWA telah berulang kali mengaku kesulitan menyalurkan bantuan ke wilayah tersebut.

Tak hanya warga Palestina yang menjadi korban serangan Israel. Setidaknya 130 staf UNRWA tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Ini merupakan jumlah kematian terbanyak staf PBB dalam konflik sepanjang sejarah.