AS akan Jatuhkan Sanksi Berat ke Rusia Pasca-Kematian Navalny

ANTARA FOTO/Media Center G20/Akbar Nugroho Gumay/wsj.
Amerika Serikat (AS) akan mengumumkan sebuah paket sanksi besar terhadap Rusia atas kematian pemimpin oposisi Alexei Navalny dan perang Ukraina yang telah berlangsung selama dua tahun.
Penulis: Hari Widowati
21/2/2024, 13.46 WIB

Amerika Serikat (AS) akan mengumumkan sebuah paket sanksi besar terhadap Rusia atas kematian pemimpin oposisi Alexei Navalny dan perang Ukraina yang telah berlangsung selama dua tahun. Presiden Joe Biden akan mengumumkan sanksi tersebut pada Jumat (23/2).

Biden tidak memberikan rincian mengenai sanksi tersebut. Menurut Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan, sanksi-sanksi terbaru terhadap Rusia akan menyasar berbagai hal, termasuk pangkalan-pangkalan pertahanan dan industri negara tersebut, serta sumber-sumber pemasukan bagi perekonomian negara itu.

"Paket sanksi ini akan meminta pertanggungjawaban Rusia atas apa yang terjadi pada Navalny dan atas tindakan-tindakannya selama perang di Ukraina," ujar Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby, seperti dikutip Reuters.

Seorang pejabat senior AS mengatakan sebuah paket sanksi telah direncanakan untuk menandai ulang tahun kedua perang Rusia-Ukraina. Sanksi itu akan dipertimbangkan kembali dan dilengkapi oleh Washington sebagai tanggapan atas kematian Navalny.

Wakil Menteri Keuangan untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan Brian Nelson menyatakan AS sedang mendiskusikan sanksi atas kematian Navalny dalam sebuah perjalanan ke Eropa minggu ini.

Nelson, dalam kunjungannya ke Jerman, Belgia, dan Prancis menjelang peringatan dua tahun perang Ukraina, juga mendiskusikan wewenang Washington untuk menargetkan mereka yang mendanai upaya-upaya produksi perang Rusia meskipun mereka berada di negara ketiga. AS agresif mengejar mereka yang berusaha menghindari sanksi.

Pada 24 Februari 2022, AS telah mengeluarkan beragam sanksi terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, para pejabat, dan perbankan Rusia terkait invasi Rusia ke Ukraina.

Washington sebelumnya juga telah menjatuhkan sanksi atas peracunan dan pemenjaraan Navalny pada tahun 2020. Sanksi ini menargetkan orang-orang yang terkait dengan Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) dan pejabat lainnya. 

Navalny, pengkritik domestik Putin yang paling keras, jatuh pingsan dan meninggal secara tiba-tiba setelah berjalan-jalan di penjara "Serigala Kutub" pada Jumat (16/2) lalu.

Kirby mengatakan bahwa Amerika Serikat menekan Rusia untuk "transparansi penuh" tentang bagaimana Navalny meninggal pada Jumat lalu. Biden menyalahkan Putin. "Apapun cerita yang akan disampaikan oleh pemerintah Rusia kepada dunia, jelas bahwa Presiden Putin dan pemerintahannya bertanggung jawab atas kematian Navalny," kata Kirby.

Kedutaan Besar AS di Moskow telah mencari lebih banyak informasi tentang kematian Navalny. Namun, sulit untuk mendapatkan titik terang tentang kematian Navalny jika hanya mengandalkan keterangan dari pihak pemerintah Rusia.