GECF Memproyeksi Investasi Gas Alam Global Capai US$ 9 T pada 2050

Katadata
Ilustrasi, unit pengolahan gas alam.
Penulis: Agung Jatmiko
23/3/2024, 15.24 WIB

Forum negara-negara pengekspor gas atau The Gas Exporting Countries Forum (GECF) memproyeksikan total investasi gas alam global akan mencapai hampir US$ 9 triliun pada 2050. Sebanyak US$ 8,2 triliun diarahkan ke sektor hulu dan US$ 740 miliar untuk midstream.

Mengutip Azernews, produksi gas alam global diperkirakan akan mencapai 5,3 triliun meter kubik pada 2050, naik dari 4 triliun meter kubik saat ini. Realisasi target ini memerlukan investasi besar-besaran gas alam global di sektor hulu dan midstream hingga 2050.

Kawasan Asia-Pasifik dan Amerika Utara disebutkan akan memimpin investasi gas tersebut. Diikuti Eurasia, Afrika, Timur Tengah, Amerika Latin, dan Eropa.

Menurut laporan GECF, kawasan Asia Pasifik akan menerima porsi terbesar investasi gas alam global di sektor hulu hingga 2050, dengan total US$ 2,1 triliun.

Laporan tersebut memperkirakan bahwa Cina, Australia, dan Indonesia akan menyumbang 80% dari investasi ini di kawasan ini, dengan Cina memimpin dengan investasi sebesar US$ 650 miliar.

Sementara, negara-negara di belahan Amerika Utara diperkirakan akan berinvestasi sebesar US$ 1,6 triliun pada periode waktu yang sama, dengan mayoritas US$ 677 miliar akan diinvestasikan di Amerika Serikat (AS), diikuti oleh Kanada dengan US$ 630 miliar.

Di Eurasia, sebanyak US$ 1,5 triliun diperkirakan akan diarahkan untuk investasi pada periode yang sama, 70% di antaranya akan dilakukan oleh Rusia.

Afrika akan menginvestasikan US$ 1,1 triliun dalam produksi gas pada 2050. Sebanyak 88% di antaranya akan ditujukan untuk Aljazair, Mesir, Mozambik, dan Nigeria.

Di Timur Tengah, investasi diperkirakan mencapai US$ 1,1 triliun, dimana 87% di antaranya akan ditargetkan ke Iran, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. Di negara lain, Amerika Latin dan Eropa masing-masing diperkirakan akan berinvestasi sebesar $455 miliar dan $330 miliar.

Dari $740 miliar yang akan dialokasikan untuk investasi midstream gas alam hingga 2050, GECF memperkirakan sebanyak US$ 438 miliar akan dialokasikan untuk pencairan gas alam, US$ 230 miliar untuk infrastruktur regasifikasi, dan sisanya untuk jaringan pipa.

Di kawasan Asia Pasifik, laporan tersebut menyatakan bahwa US$ 203 miliar akan diinvestasikan hingga 2050, dengan 73% akan dialokasikan untuk gas alam cair dan regasifikasi. Di Amerika Utara, $143 miliar sebagian besar akan dialokasikan untuk infrastruktur LNG.

Di Afrika, $120 miliar akan disalurkan pada infrastruktur midstream gas alam pada tahun 2050, yang sebagian besar akan diinvestasikan di Mozambik, Tanzania, Mauritania, Nigeria, dan Senegal.

Di Eurasia, investasi sebesar $102 miliar diantisipasi untuk infrastruktur menengah. Ekspansi infrastruktur LNG di Rusia dan peningkatan investasi pada jaringan pipa akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap investasi ini. Di Timur Tengah, investasi sebesar US$ 89 miliar akan dialokasikan untuk perluasan infrastruktur LNG.

Sekitar US$ 52 miliar akan dialokasikan untuk infrastruktur midstream di Eropa, dengan fokus pada infrastruktur regasifikasi, dan hingga US$ 33 miliar akan dialokasikan terutama untuk infrastruktur regasifikasi di Amerika Latin.