Gempa Taiwan Terbesar dalam 25 Tahun, Bagaimana Nasib 280 Ribu WNI?

Antara
Gedung miring di Taiwan usai diguncang gempa bumi berkekuatan 7,4 magnitudo.
Penulis: Happy Fajrian
3/4/2024, 22.00 WIB

Gempa bumi berkekuatan 7,4 skala magnitudo mengguncang Taiwan pada Rabu (3/4) pagi. Menurut data United States Geological Survey (USGS) ini menjadi gempa terkuat yang mengguncang Taiwan dalam 25 tahun terakhir.

Gempa tersebut terjadi pada kedalaman 15,5 km pukul 08.00 waktu setempat, tepat ketika orang-orang sedang berangkat kerja dan sekolah. Gempa memicu peringatan tsunami untuk Jepang bagian selatan dan Filipina yang tak lama kemudian dicabut.

Otoritas setempat melaporkan sembilan orang tewas akibat gempat tersebut. Tujuh orang di antaranya merupakan warga Taiwan, dan dua lainnya belum diketahui kewarganegaraannya.

Gempa juga melukai lebih dari 900 orang, dan 50 orang dinyatakan hilang. Adapun 50 orang yang hilang merupakan pekerja yang bepergian dengan minibus ke sebuah hotel di taman nasional Ngarai Taroko.

Pemadam kebakaran mengatakan telah mengevakuasi sekitar 70 orang yang terjebak di terowongan dekat kota Hualien, termasuk di antaranya 2 warga Jerman. Sebanyak 80 orang lainnya terjebak di area pertambangan meski belum diketahui apakah mereka berada di dalam tambang.

Nasib Lebih 280 Ribu WNI di Taiwan

Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei terus berkoordinasi dengan otoritas Taiwan untuk memantau kondisi warga negara Indonesia (WNI) di sana pasca-gempa yang terasa hingga ke Okinawa, Jepang.

Berdasarkan data otoritas keimigrasian Taiwan, jumlah WNI di Hualien, Taiwan sebanyak 3.343 orang yang mayoritas adalah pekerja migran. Total WNI di Taiwan tercatat sebanyak 284.751 orang.

Sedangkan data lapor diri KBRI Tokyo mencatat terdapat 1.854 WNI berada di Okinawa, yang sebagian besar berprofesi sebagai anak buah kapal, peserta magang, serta pekerja migran yang memiliki keahlian khusus (specified skilled workers/SSW).

“Pihak otoritas Taiwan menyampaikan akan segera menghubungi KDEI kalau ada korban yang teridentifikasi WNI,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha di Jakarta, Rabu (3/4).

Dia menambahkan bahwa segera setelah terjadinya gempa, KBRI Tokyo dan KDEI Taipei berkoordinasi dengan otoritas setempat dan menghubungi simpul-simpul masyarakat Indonesia di wilayah terdampak. “Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya WNI yang menjadi korban gempa atau tsunami,” kata Judha.

Judha memastikan bahwa KDEI Taipei dan KBRI Tokyo akan terus memantau situasi terkait dampak gempa terhadap masyarakat Indonesia, termasuk menyampaikan imbauan agar mereka berhati-hati terhadap kemungkinan gempa susulan.

KBRI Tokyo telah menyiapkan nomor kontak hotline bagi WNI yang menghadapi keadaan darurat yakni +818035068612 dan +818049407419, sedangkan nomor hotline KDEI Taipei yang dapat dihubungi melalui WhatsApp adalah +88690132000 dan +886987587000.

Reporter: Antara