Kubu Oposisi Korsel Menang Pemilu Legislatif, Bakal Kuasai Parlemen

ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Akbar Nugroho Gumay/wsj.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol berjalan menuju lokasi KTT G20 Indonesia 2022 di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022).
Penulis: Yuliawati
12/4/2024, 18.51 WIB

Kubu oposisi Korea Selatan memenangi pemilihan legislatif dengan mengalahkan koalisi pemerintah Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang mendukung Presiden Yoon Suk-yeol.

Partai Demokrat, sebagai partai oposisi utama Korsel, dan partai sekutunya memenangi total 176 dari 300 kursi di Majelis Nasional Korea Selatan. Sedangkan PPP dan partai sekutunya, Partai Masa Depan Rakyat, hanya memenangi 108 kursi.

Presiden Yoon mengakui kekalahan koalisinya dan menyebut dirinya menerima pilihan rakyat.

"Saya akan menerima pilihan rakyat dalam pemilihan umum ini dengan rendah hati, dan saya akan berjuang untuk mereformasi pemerintahan serta bekerja keras mewujudkan kestabilan ekonomi dan memperbaiki kualitas hidup rakyat," kata Yoon, dikutip dari Yonhap, Jumat (12/4).

Sebagai bentuk tanggung jawab atas kekalahan dalam pemilu, pemimpin PPP Han Dong-hoon menyatakan mundur dari jabatannya. Perdana Menteri Han Duck-soo dan staf senior kepresidenan lainnya turut mengajukan pengunduran diri.

Komisi pemilihan umum setempat menyatakan, 67 persen dari 44,28 juta pemilih menggunakan hak pilihnya dalam pemilu ini. Pemilu Korsel kali ini dengan partisipasi pemilih tertinggi dalam 32 tahun.

Persentase pemilih dalam pemilu 2020 hanya mencapai 66,2 persen, dan persentase tertinggi tercatat pada pemilu 1992, di mana 71,9 persen pemilih menggunakan hak pilihnya.

Sedangkan, lebih dari 31 persen pemilih, setara dengan 13,84 juta dari 44,28 juta total pemilih, telah memilih dalam masa pemungutan suara awal yang berlangsung dua hari dan berakhir Sabtu (6/4).

Hal tersebut menjadikan pemilu 2024 sebagai pemilu pertama Korsel dengan lebih dari 30 persen pemilih memilih di masa pemungutan suara awal. Jumlah pemilih dalam pemungutan suara awal dalam pemilu 2020 hanya mencapai 24,95 persen.

Dalam pemilu sebelumnya pada 2020, DP dan partai sekutunya memenangi 180 kursi, sementara Partai Masa Depan Bersatu -- nama lama PPP -- beserta partai sekutunya hanya memenangi 103 kursi.

Reporter: Antara